Memprihatinkan ___________________________________ Dari : nayaka...@yahoo.com Tanggal: Senin, 27 Desember, 2010, 5:54 PM Sudah lebih dr satu tahun kasus ini terberitakan.. sampai wakil bupati Blitar yg teriak2 kasus ini sudah ganti.. pelaku belum diperiksa, apalagi ditangkap.. ada apa? Padahal selain sekolah yang ambruk karena bahan dikorupsi sangat banyak itu, diduga pelaku juga melakukan hal yang sama pada puluhan sekolah yang mendapat dana DAK pendidikan 2009 di kabupaten Blitar Hal ini tentunya menimbulkan kerugian keuangan negara, sekaligus membahayakan keselamatan murid2 yang sedang belajar Apakah karena pelaku yang bernama Inu Laksito Wibowo itu selalu membawa2 nama Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) ITS Surabaya, sebuah perguruan tinggi terkenal di Jawa Timur Atau karena pelaku selalu mencatut nama Wima ( nama putra bupati yang saat ini menjabat lagi), sehingga semua pekerjaan pembangunan di Blitar seolah2 (atau memang demikian?) diserahkan semua kepada Wima dan dikerjakan oleh pelaku Jika pekerjaan bagus sebenarnya tidak masalah, tapi jika memanfaatkan nama orang tua yang pejabat lalu kemudian membuat gedung sekolah ambruk dan membahayakan nyawa bagaimana??? Pecel Blitar - Pengamat Kecelakaan Blitar Koordinator: Moh. Usman NB: Agar informasi seimbang: 1. Inu Laksito Wibowo, HP: 081332902442, 087852699733 2. Mulyono pejabat dinas pendidikan/ pimpro, HP: 085648402665 ___________________________________________________ http://www.dpp-pkb.or.id/dpp-pkb/index.php?option=com_content&view=article&id=521:atap-sd-rubuh-wabup-blitar-minta-rekanan-diselidiki&catid=48:daerah&Itemid=120 Atap SD Rubuh, Wabup Blitar Minta Rekanan DiselidikiRabu, 02 Desember 2009 16:27 Untuk itu, orang nomor dua di Kabupaten Blitar meminta badan Inspektorat turun tangan. Yakni menyelidiki bagi pihak komite sekolah maupun rekanan penggarapan proyek yang menggunakan dana alokasi khusus (DAK) pendidikan itu. Lembaga yang bertugas mengawasi seluruh kegiatan pembangunan untuk segera menyelidiki serta melakukan pemeriksaan. Yakni menyelidiki bagi pihak komite sekolah maupun rekanan penggarapan proyek yang menggunakan dana alokasi khusus (DAK) pendidikan itu. "Kami perintahkan untuk dicek proyek itu," tegas Arif yang juga ketua DPC PKB ini. Pemeriksaan itu dilakukan agar tidak terulang lagi penggarapan proyek sekolah di Kabupaten Blitar yang menggunakan atap rangka baja itu. Pasalnya, sangat mungkin terjadi hal yang sama di sekolah lain. Langkah dini tersebut diambil untuk menghindari hal yang tidak diinginkan di belakang hari. Sekolah yang baru direhab dan digunakan proses belajar mengajar ambruk lagi. Jika kondisi itu terjadi sangat membahayakan. "Itu yang kami antispasi. Jangan sampai, bangunan jadi roboh," tukasnya.(mil./sumber:radar) |
__._,_.___
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar