Kamis, 28 Mei 2015

[Media_Nusantara] (OOT) CEK DISINI, KALO MAU IPHONE 6 GRATIS & INFO SERU DARI MGTRADIO [4 Attachments]

 
[Attachment(s) from 101.1 MGTRADIO BANDUNG included below]

Dear Moderator ..
Numpang posting, semoga bermanfaat
 





















Twitter @MGT_RADIO
PIN 7F86117C
SMS 0812 204 1011
Instagram MGTRADIO




__._,_.___

Attachment(s) from 101.1 MGTRADIO BANDUNG | View attachments on the web

4 of 4 Photo(s)


Posted by: "101.1 MGTRADIO BANDUNG" <mgt_fm@yahoo.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)

Check out the automatic photo album with 4 photo(s) from this topic.
Nevramin Office To Office (Jum'at, 8 Mei 2015).jpg Obrolan Seru Bersama BPR Kota Bandung (Jum'at, 13.00 - 14.00 WIB).jpg Pos Express Bagi Iphone 6.jpg Listerine Mau Makan Makan.jpg


.

__,_._,___

Kamis, 21 Mei 2015

Pengusutan Dana Hibah Kadin Jatim Itu Hanya Karena Surya Paloh & Jaksa Agung Tidak Suka Pada La Nyalla Mattalitti ?

Pengusutan Dana Hibah Kadin Jatim Itu Hanya Karena Surya Paloh & Jaksa Agung Tidak Suka Pada La Nyalla Mattalitti ?

Berkaitan dengan pengusutan dana hibah APBD  Jawa Timur (Jatim) pada Kamar Dagang & Industri (Kadin) Jatim tahun 2010-2014 oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim sebesar Rp. 60 Milyar, Perkumpulan Pemuda (PP) Surabaya menyampaikan beberapa pandangan:
 
Pertama:
Bahwa dalam kasus ini sebenarnya tidak ada korupsi, karena dana tersebut juga digunakan untuk hal yang berkaitan dengan pengembangan industri, yakni industri olahraga  sepakbola yang merupakan kebanggaan nasional. Dimana dana itu dipakai untuk membiayai  PSSI dan Persebaya.
 
Kedua:
Kasus ini muncul diduga karena  dipaksakan dan atas desakan dari Jaksa Agung yang merupakan pejabat yang berasal dari partai politik yaitu partai Nasional Demokrat (Nasdem), dimana ketua partai Nasdem Surya Paloh adalah orang yang tidak suka pada La Nyalla Mattalitti ketua Kadin Jatim. Ini bisa dilihat juga dari acara Metro Teve milik Surya Paloh yang sering mendiskreditkan La Nyalla, apalagi setelah La Nyalla terpilih sebagai ketua PSSI.
 
Ketiga:
Janganlah hanya gara-gara La Nyalla Mattalitti terus mengkritisi Surya Paloh dkk, lalu dicari-cari kesalahannya. Memang La Nyalla sering mengkritisi agar partai Nasdem sebagai partai kecil janganlah merasa sok jagoan. Dan La Nyalla pernah mengkritisi penunjukkan Jaksa Agung yang berasal dari partai Nasdem ini, karena memang sebenarnya tidak layak dan tidak elok seorang calon anggota legislatif yang terpilih sebagai anggota DPR, lalu ditempatkan sebagai Jaksa Agung. Karena kinerja saat dia masih aktif sebagai jaksa tidak ada yang bagus. Dan ada kecenderungan banyak kepentingan politik dan kepentingan pribadi yang akan merugikan kinerja lembaga kejaksaan.
 
Keempat:
Untuk itu mohon perlindungan untuk Asisten Pidana Khusus (Adpidsus) Kejati Jatim, bapak Febi Adriansyah dan Kajati Jatim bapak Elvis Jhoni, agar tidak didholimi oleh Jaksa Agung, yang memaksakan agar kasus Dana Hibah  Kadin Jatim diarahkan menjadi kasus korupsi dan agar La Nyalla Mattalitti dijadikan tersangka dalam kasus ini.

Karena ada indikasi dalam beberapa kali pertemuan antara La Nyalla Mattalitti dan atau kuasa hukumnya dengan bapak Febi dan bapak Elvis, memang terungkap dari pembicaraan petinggi Kejati Jatim ini, bahwa jabatan Jaksa Agung tidak layak dipegang oleh oknum yang tidak punya kompetensi, sehingga memaksakan sebuah kasus agar dijadikan kasus korupsi, padahal tidak ada korupsi didalamnya, hanya gara-gara La Nyalla sering mengkritisi ketua umum Nasdem, Surya Paloh dan Jaksa Agung yang merupakan anak buah dari Surya Paloh ini.
 
Kelima:
Karena kuatnya desakan dari Jaksa Agung itu, akhirnya Adpidsus dan Kajati Jatim hanya bisa berupaya agar La Nyalla Mattalitti tidak dijadikan sebagai tersangka. Karena tidak lucu jika ketua PSSI dijadikan tersangka, itu akan mencemarkan nama Indonesia dimata dunia, karena PSSI adalah anggota FIFA, asosiasi sepakbola lingkup internasional.

Akan tetapi karena kuatnya desakan dari kejaksaan agung itu akhirnya tetap harus mengorbankan pengurus Kadin Jatim yang lain, yakni Diar Kusuma Putra dan Nelson Sembiring yang dijadikan tersangka dengan tuduhan korupsi, padahal dalam hal ini sama sekali tidak ada korupsi. Inilah kedholiman Jaksa Agung yang merupakan petugas partai alias pembantunya Surya Paloh ini.
 
Keenam:
Untuk itu selain harus mengganti Menpora (Menteri Pemuda dan Olahraga) yakni Imam Nahrowi, yang jelas-jelas melanggar statuta FIFA dengan membekukan PSSI yang bisa berakibat Indonesia dikucilkan dunia, Presiden RI harus mengganti juga Jaksa Agung si pembantunya  Surya paloh ini yang sama sekali tidak punya kompetensi untuk memegang jabatan ini.
 
Demikian diungkapkan oleh koordinator PP Surabaya Bajo Soherman pada siaran pers-nya yang disampaikan pada media massa dan lembaga negara yang berkompeten



[Media_Nusantara] (OOT) MAU IPHONE 6 & TIKET KONSER GRATIS? [3 Attachments]

 
[Attachment(s) from 101.1 MGTRADIO BANDUNG included below]

Dear Moderator ..
Numpang posting yah, semoga bermanfaat
 
















Like Fanpage MGTRADIO www.facebook.com/1011mgtradio
Follow @MGT_RADIO
Invite PIN MGTRADIO 2138AA45
SMS 0812 204 1011
Instagram MGTRADIO
Path MGTRADIO Bandung


__._,_.___

Attachment(s) from 101.1 MGTRADIO BANDUNG | View attachments on the web

3 of 3 Photo(s)


Posted by: "101.1 MGTRADIO BANDUNG" <mgt_fm@yahoo.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)

Check out the automatic photo album with 3 photo(s) from this topic.
ASIK (Aksi Musisi Terbaik)(Selasa, 12 Mei 2015).jpg Tommy Page (Up Close & Personal)(Promo Quiz).jpg Pos Express Bagi Iphone 6.jpg


.

__,_._,___

Selasa, 19 Mei 2015

Re: [Media_Nusantara] Menyembah Sejarah

 

APAKAH ISLAM  juga punya dan menegenal SEJARAH ...  ?

2015-05-19 14:07 GMT+02:00 Lukman Wiyono wiyonolukman@yahoo.com [Media_Nusantara] <Media_Nusantara@yahoogroups.com>:
 

Menyembah Sejarah
Oleh: Ahmad Syafii Maarif

Pada 11 September 2010, Prof Brain Cox (44 tahun) dari Universitas Manchester, Inggris, mengajukan pertanyaan berikut kepada Stephan W Hawking (73), fisikawan difabel yang terkenal, “Apakah ada sesuatu dalam ilmu pengetahuan dari bidang Anda yang Anda pikirkan agar semua orang mesti mengetahuinya?”

Jawaban Hawking yang belakangan ini menyebut dirinya sebagai seorang ateis adalah, “Ilmu pengetahuan mampu menjelaskan alam semesta tanpa perlunya pencipta.” Pada bagian lain dalam diskusi itu, Hawking mengulangi, “Hukum-hukum fisika dapat menjelaskan tentang alam semesta tanpa memerlukan Tuhan.”

Dalam ungkapan lain, konsep Tuhan yang diajarkan semua agama sejak ribuan tahun yang lalu dinilai sudah usang, digantikan oleh tuhan ilmu pengetahuan. Tetapi, apakah modernitas memang bergerak ke arah ateisme mutlak itu?

Dunia Barat menjadi gaduh oleh pernyataan Hawking ini, khususnya pihak gereja yang di Eropa memang sedang menghadapi gelombang ateisme yang agresif. Salah satu komentar dari pihak gereja terhadap Hawking terbaca sebagai berikut. “Stephan Hawking may have a high IQ but there's Someone with an IQ that can't be measured. His name is the Lord Jesus Christ!” (Stephan Hawking bisa saja punya IQ yang tinggi, tetapi ada seseorang dengan sebuah IQ yang tidak dapat diukur. Namanya Tuhan Jesus Kristus!).

Di Eropa, pertengahan abad ke-19 Friedrich Nietzshe sudah mengatakan bahwa “Tuhan telah mati”. Jadi, fenomena Hawking bukanlah baru bagi mereka. Yang mungkin baru hanyalah perumusannya saja yang dibungkus dengan selimut ilmu pengetahuan.

Jika di Eropa, semua orang bebas bicara apa saja, termasuk kebebasan untuk menampik adanya Tuhan, di negeri-negeri Arab Muslim punya kegaduhan lain yang menyesakkan napas: bentrok sunnisme versus syi'isme atas nama Tuhan. Kedua golongan ini pasti akan naik pitam jika dikatakan tidak ber-Tuhan, tetapi pertumpahan antara mereka atas nama Tuhan tetap saja berlangsung, sesuatu yang nista dan sesat. Tetapi, itulah fakta sejarah.

Dalam ruang ini saya sudah sering berbicara tentang perbelahan umat Islam yang sudah berusia belasan abad dan belum tampak tanda-tanda untuk berdamai. Lalu di benak saya melintas sebuah kecemasan yang sangat serius dalam bentuk pertanyaan: apakah umat Islam memang telah menyembah sejarah yang selalu memicu perpecahan, bukan menyembah Allah yang dapat mempersatukan hati?

Dalam bacaan saya, Islam dalam jubah sunnisme, syi'isme, dan kharijisme adalah ciptaan sejarah sebagai buah dari sengketa politik kekuasaan di kalangan elite Arab Muslim di masa awal dengan mengingkari Alquran dan pesan kenabian. Memang pihak-pihak yang bermusuhan selalu saja mengutip teks-teks suci, tetapi yang berlaku di lapangan adalah pengkhianatan terhadap teks-teks itu, sebagaimana telah saya tulis dalam “Resonansi” sebelum ini.

Semakin senja batang usia saya, kecemasan di atas semakin mencekam dirasakan bahwa “kita memang sedang menyembah sejarah”, sedangkan Allah sebagai sesembahan yang sejati dengan segala titah-Nya telah lama diabaikan. Allah melalui firman-Nya memerintahkan agar umat beriman menjaga persaudaraan (lihat misalnya Alquran surah al-Hujurat ayat 10), tetapi dalam realitas yang berlaku adalah pengkhianatan terhadap ajaran suci itu.

Belajar sejarah memang sangat diperintahkan Alquran, tetapi bukan untuk disembah. Sepenuhnya bertujuan agar manusia mengambil pelajaran moral dari peristiwa sejarah itu. Agar segala yang baik diambil dan diteruskan, dan segala yang buruk dan merusak ditinggalkan.

Ungkapan Alquran, “Laqad kana fi qashashihim 'ibra liuli 'l-albab.” (QS Yusuf ayat 111). (Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu ada pelajaran moral bagi mereka yang jauh jangkauan pikirannya) adalah satu di antara ayat mengenai pentingnya sejarah itu. Dalam perspektif ayat ini, sengketa berkepanjangan antara mazhab-mazhab dalam Islam yang telah menghancurkan bangunan persaudaraan umat sama artinya dengan sikap mengabaikan dan melecehkan pelajaran moral itu, sesuatu yang ditekankan Alquran.

Akhirnya, jika umat Islam memang mau punya masa depan yang cerah, disegani, dan bermartabat, sembahlah Allah dengan hati yang tulus, dan jangan menyembah sejarah yang telah membawa malapetaka berkepanjangan. []
 
REPUBLIKA, 19 May 2015
Ahmad Syafii Maarif  ;  Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah


__._,_.___

Posted by: Marco 45665 <comoprima45@gmail.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (2)

.

__,_._,___

[Media_Nusantara] Menyembah Sejarah

 

Menyembah Sejarah
Oleh: Ahmad Syafii Maarif

Pada 11 September 2010, Prof Brain Cox (44 tahun) dari Universitas Manchester, Inggris, mengajukan pertanyaan berikut kepada Stephan W Hawking (73), fisikawan difabel yang terkenal, "Apakah ada sesuatu dalam ilmu pengetahuan dari bidang Anda yang Anda pikirkan agar semua orang mesti mengetahuinya?"

Jawaban Hawking yang belakangan ini menyebut dirinya sebagai seorang ateis adalah, "Ilmu pengetahuan mampu menjelaskan alam semesta tanpa perlunya pencipta." Pada bagian lain dalam diskusi itu, Hawking mengulangi, "Hukum-hukum fisika dapat menjelaskan tentang alam semesta tanpa memerlukan Tuhan."

Dalam ungkapan lain, konsep Tuhan yang diajarkan semua agama sejak ribuan tahun yang lalu dinilai sudah usang, digantikan oleh tuhan ilmu pengetahuan. Tetapi, apakah modernitas memang bergerak ke arah ateisme mutlak itu?

Dunia Barat menjadi gaduh oleh pernyataan Hawking ini, khususnya pihak gereja yang di Eropa memang sedang menghadapi gelombang ateisme yang agresif. Salah satu komentar dari pihak gereja terhadap Hawking terbaca sebagai berikut. "Stephan Hawking may have a high IQ but there's Someone with an IQ that can't be measured. His name is the Lord Jesus Christ!" (Stephan Hawking bisa saja punya IQ yang tinggi, tetapi ada seseorang dengan sebuah IQ yang tidak dapat diukur. Namanya Tuhan Jesus Kristus!).

Di Eropa, pertengahan abad ke-19 Friedrich Nietzshe sudah mengatakan bahwa "Tuhan telah mati". Jadi, fenomena Hawking bukanlah baru bagi mereka. Yang mungkin baru hanyalah perumusannya saja yang dibungkus dengan selimut ilmu pengetahuan.

Jika di Eropa, semua orang bebas bicara apa saja, termasuk kebebasan untuk menampik adanya Tuhan, di negeri-negeri Arab Muslim punya kegaduhan lain yang menyesakkan napas: bentrok sunnisme versus syi'isme atas nama Tuhan. Kedua golongan ini pasti akan naik pitam jika dikatakan tidak ber-Tuhan, tetapi pertumpahan antara mereka atas nama Tuhan tetap saja berlangsung, sesuatu yang nista dan sesat. Tetapi, itulah fakta sejarah.

Dalam ruang ini saya sudah sering berbicara tentang perbelahan umat Islam yang sudah berusia belasan abad dan belum tampak tanda-tanda untuk berdamai. Lalu di benak saya melintas sebuah kecemasan yang sangat serius dalam bentuk pertanyaan: apakah umat Islam memang telah menyembah sejarah yang selalu memicu perpecahan, bukan menyembah Allah yang dapat mempersatukan hati?

Dalam bacaan saya, Islam dalam jubah sunnisme, syi'isme, dan kharijisme adalah ciptaan sejarah sebagai buah dari sengketa politik kekuasaan di kalangan elite Arab Muslim di masa awal dengan mengingkari Alquran dan pesan kenabian. Memang pihak-pihak yang bermusuhan selalu saja mengutip teks-teks suci, tetapi yang berlaku di lapangan adalah pengkhianatan terhadap teks-teks itu, sebagaimana telah saya tulis dalam "Resonansi" sebelum ini.

Semakin senja batang usia saya, kecemasan di atas semakin mencekam dirasakan bahwa "kita memang sedang menyembah sejarah", sedangkan Allah sebagai sesembahan yang sejati dengan segala titah-Nya telah lama diabaikan. Allah melalui firman-Nya memerintahkan agar umat beriman menjaga persaudaraan (lihat misalnya Alquran surah al-Hujurat ayat 10), tetapi dalam realitas yang berlaku adalah pengkhianatan terhadap ajaran suci itu.

Belajar sejarah memang sangat diperintahkan Alquran, tetapi bukan untuk disembah. Sepenuhnya bertujuan agar manusia mengambil pelajaran moral dari peristiwa sejarah itu. Agar segala yang baik diambil dan diteruskan, dan segala yang buruk dan merusak ditinggalkan.

Ungkapan Alquran, "Laqad kana fi qashashihim 'ibra liuli 'l-albab." (QS Yusuf ayat 111). (Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu ada pelajaran moral bagi mereka yang jauh jangkauan pikirannya) adalah satu di antara ayat mengenai pentingnya sejarah itu. Dalam perspektif ayat ini, sengketa berkepanjangan antara mazhab-mazhab dalam Islam yang telah menghancurkan bangunan persaudaraan umat sama artinya dengan sikap mengabaikan dan melecehkan pelajaran moral itu, sesuatu yang ditekankan Alquran.

Akhirnya, jika umat Islam memang mau punya masa depan yang cerah, disegani, dan bermartabat, sembahlah Allah dengan hati yang tulus, dan jangan menyembah sejarah yang telah membawa malapetaka berkepanjangan. []
 
REPUBLIKA, 19 May 2015
Ahmad Syafii Maarif  ;  Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah

__._,_.___

Posted by: Lukman Wiyono <wiyonolukman@yahoo.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)

.

__,_._,___

Senin, 18 Mei 2015

[Media_Nusantara] [Editorial Epistema] Jalur Kembar Hutan Adat

 

Jalur Kembar Hutan Adat

 

Data Epistema Institute menunjukkan ada 90-an produk hukum daerah terkait MHA. Ditilik dari materi muatannya, 41% berkenaan dengan pembentukan dan pemberdayaan kelembagaan adat. Sangat sedikit yang menetapkan wilayah adat.

 

Penetapan MHA dan wilayah adatnya mensyaratkan kesediaan Pemda untuk memfasilitasi identifikasi masyarakat tersebut serta menyiapkan instrumen untuk verifikasinya. Pembentukan Panitia Masyarakat Hukum Adat sebagaimana diatur oleh Permendagri 52/2014 perlu dilakukan. Panitia ini perlu diperluas keanggotaannya dengan melibatkan wakil MHA, lembaga swadaya masyarakat yang berpengalaman melalukan pemetaan wilayah adat dan akademisi yang berlatarbelakang keilmuan yang relevan.

 

Pasca Putusan MK 35, pengakuan hutan adat semestinya dapat melalui jalur kembar.

 

Seperti apa jalur kembar tersebut?

 

Simak paparannya dalam Editorial Epistema Institute yang ditulis oleh Myrna A Safitri, Direktur Eksekutif Epistema Institute di http://epistema.or.id/jalur-kembar-hutan-adat/


--
Luluk Uliyah
Knowledge and Media Manager Epistema Institute

Jl. Jati Padang Raya No. 25 Jakarta 12540

Telp. 021‐78832167, HP. 0815 1986 8887
www.epistema.or.id | fb: Epistema Inst | t: @yayasanepistema
Belajar dan Berbagi untuk Keadilan Eko-Sosial

__._,_.___

Posted by: Luluk Uliyah <lulukuliyah@gmail.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)

.

__,_._,___

Sabtu, 16 Mei 2015

[Media_Nusantara] Vatikan Resmi Akui Negara Palestina

 

Vatikan Resmi Akui Negara Palestina





Vatikan secara resmi mengakui negara Palestina dalam sebuah perjanjian baru yang dibuat.

Perjanjian itu, diselesaikan Rabu (13/5), belum ditandatangani namun dalam waktu dekat akan segera ditandatangani. Hal ini jelas membuat Takhta Suci (Holy See) telah merubah arah diplomatik mereka selama ini terhadap Liberation Organization of Palestine atau lebih dikenal di Indonesia dengan sebuatan PLO.

Seperti dikutip Huffington Post, Vatikan telah menyambut baik keputusan Majelis Umum PBB pada 2012 untuk mengakui negara palestina. Namun, perjanjian itu adalah dokumen pertama yang dinegosiasikan antara Takhta Suci Vatikan dan negara Palestina, yang merupakan pengakuan pertama Vatikan secara resmi.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas akan hadir untuk bertemu Paus Francis pada hari Sabtu, sebelum melakukan pengangkatan dua orang kudus baru dari tahan suci keesokan harinya.




__._,_.___

Posted by: Indra Prihantaka <indrapuyi@yahoo.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)

.

__,_._,___

[Media_Nusantara] Berantas Mafia Gula

 

Berantas Mafia Gula

Pada bulan puasa hingga Lebaran nanti, kebutuhan gula bakal melonjak. Kebutuhan beras sudah diantisipasi. Stok beras aman sampai empat bulan mendatang. Pemerintah tengah mengupayakan mengamankan gula sebab bersama harga kebutuhan pokok lainnya, harga gula diprediksi juga bakal naik dan mendorong inflasi.

Kenaikan harga gula dan inflasi akan membuat rakyat menjerit. Petani tebu tidak mendapat untung. Pemerintah pun menjadi tumpuan kesalahan karena dianggap tak mampu mengendalikan harga gula. Hanya pemburu rente , yang sejak lama sudah menggurita sebagai mafia gula, bersuka ria.
Kondisi semacam ini bakal terus terulang sejauh Indonesia belum berswasembada gula. Keberadaan mafia gula ikut andil memperlambat upaya swasembada gula.

Pada 2009-2010, Indonesia meyakini dapat berswasembada gula pada 2014. Syaratnya bila pabrik gula BUMN menambah produksi 2,27 juta ton dan pabrik gula swasta 1,22 juta ton guna memenuhi kebutuhan gula konsumsi rumah tangga maupun industri total sebanyak 5,7 juta ton.

Cita-cita itu gagal. Pada 2015, kita masih kedodoran memenuhi kebutuhan gula dalam negeri. Meski memiliki tanah luas dan subur, Indonesia masih belum mampu membuka perkebunan tebu sesuai kebutuhan.
Sebagian pabrik gula yang ada belum memenuhi kapasitas produksi. Petani enggan menanam tebu karena dihargai murah, bahkan ada yang merugi, sementara para pedagang tinggal memanen untung.

Mafia gula menggantungkan hidupnya pada keuntungan. Bila perlu mereka mengadali para pengambil kebijakan agar aturan yang ada menguntungkannya. Keberadaan mafia ini bisa diendus dari kondisi di lapangan manakala bocornya gula untuk industri ke pasar gula atau impor gula yang berlebihan sementara stok gula rakyat menumpuk.

KPK telah menerima hampir 200 laporan dugaan korupsi terkait tata niaga gula dalam 10 tahun terakhir. Laporan dugaan korupsi tata niaga gula itu beragam mulai dari penyalahgunaan subsidi tebu, mark up harga gula, penyalahgunaan prosedur importasi gula, hingga perbuatan curang penentuan rendemen.
Belum ada yang masuk bui berkait pat-gulipat di tata niaga gula bukan berarti tak ada mafia. Justru laporan yang menumpuk di KPK mengindikasikan betapa licin gerakan mereka sehingga bukti pelanggarannya susah ditelisik.

Kini pemerintahan Jokowi menargetkan swasembada gula pada 2019. Butuh koordinasi ketat antara Kementerian Perdagangan, Pertanian, dan Perindustrian serta Bulog. Antarkementerian harus memiliki derap yang sama sekurangnya pada tiga hal pokok yakni peningkatan produksi tebu, revitalisasi pabrik gula serta menata tata niaga gula termasuk memberantas mafia gula.

Pertama, pemerintah menjamin ketersediaan bahan baku gula yakni tebu. Saat ini lahan tebu yang ada seluas 450.000 ha. Dibutuhkan minimal 300.000 ha lagi agar Indonesia bisa swasembada gula.

Pengembangan lahan seperti ini hanya mungkin bila ada insentif kepada petani agar mereka tertarik menanam tebu. Jangankan menarik petani komoditas lain menanam tebu, para petani tebu pun kini enggan menanam lagi. Alasannya, mereka tak mendapatkan untung, malah buntung.

Permintaan gula tinggi dan pasokan rendah tidak otomatis membuat harga tebu petani naik tinggi. Gula untuk industri yang bocor ke pasar membuat harga lelang gula petani rendah.

Petani tebu yang bekerja keras buntung, pedagang dan importir menangguk untung. Pemberian insentif terhadap petani tebu pernah dilakukan yakni dana talangan manakala pabrik tebu di bawah PT Perkebunan Nusantara belum membayar hasil panen tebu petani. Kini insentif seperti itu telah tiada.

Untuk itu, pemerintah perlu memikirkan kemudahan lain untuk mendorong petani membuka lahan tanaman tebu. Kementerian Pertanian memiliki peran mendorong pengadaan lahan perkebunan tebu.

Di sisi lain, intensifikasi pertanian diharapkan dapat menambah produktivitas tiap hektare lahan tebu.
Kedua, menyediakan pabrik pengolah gula yang cukup dalam desain komprehensif industri gula. Kini terdapat 60 pabrik yang memenuhi kebutuhan gula konsumsi. Pemerintah dan DPR telah menyetujui anggaran senilai Rp 3,5 triliun untuk revitalisasi pabrik gula.

Sejauh mana revitalisasi terjadi dan apakah pada saat yang sama kebutuhan bahan baku berupa tebu dapat terpenuhi, harus masuk dalam desain dimaksud. Angka-angka kebutuhan gula dalam negeri dan kapasitas produksi pabrik harus dievaluasi benar.

Jangan sampai terjadi salah hitung. Asosiasi petani tebu pernah mengeluhkan, sekarang sudah ada 11 pabrik gula rafinasi (untuk industri makanan dan minuman) berkemampuan produksi 5 juta ton per tahun. Padahal konsumsi gula untuk industri makanan dan minuman hanya 2,2 juta ton.

Desain industri gula nasional selayaknya berorientasi untuk memproduksi gula konsumsi dan gula rafinasi.
Ketiga, berkaitan dengan desain industri gula tadi adalah pengaturan tata niaga gula. Kementerian perdagangan dan perindustrian harus tegas dalam mengatur impor gula rafinasi serta memperketat pengawasan pendistribusiannya. Melalui peraturan perundang-undangan, pemerintah perlu menata agar selisih harga gula di pasar tidak terlalu tinggi dibanding harga lelang gula petani.

Dengan demikian petani tidak merugi, masyarakat tidak mendapatkan harga terlalu tinggi, sedangkan pedagang pun tidak mengambil margin keuntungan terlalu besar. Kebijakan jangka pendek dua bulan mendatang, pemerintah menyerap gula petani yang diproduksi pabrik gula milik PTPN. Pemerintah juga harus memiliki cadangan gula guna mengendalikan harga gula di pasar. Kita tunggu hasilnya


__._,_.___

Posted by: Indra Prihantaka <indrapuyi@yahoo.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)

.

__,_._,___