Rabu, 27 Oktober 2021

Khofifah Sudah Lebih Dari 20 Tahun Pimpin Muslimat NU dan Ingin Lagi, Ini Kata Gus Hasan

Khofifah Sudah Lebih Dari 20 Tahun Pimpin Muslimat NU dan Ingin Lagi, Ini Kata Gus Hasan

Khofifah Mengaku Telah Ingatkan Romi Jangan 'Masuk Angin' Seleksi Kakanwil  Kemenag Jatim - News Liputan6.com

Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) di Lampung, 23-25 Desember 2021 diharapkan tak sekadar menjadi perhelatan akbar dalam prosesi pemilihan ketua umum PBNU.

Tapi juga menjadi evaluasi kerja-kerja organisasi hingga penertiban periodisasi ketua badan otonom (Banom). Terlebih hal itu sudah terjadi dan tidak bisa dibiarkan lepas begitu saja, karena bisa menjadi hal yang sangat tidak baik bagi organisasi sebesar NU.

Hal ini diutarakan oleh Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Falah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, KH Maulana Ahmad Hasan atau yang biasa disapa Gus Hasan

Kiai yang juga wakil katib Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Banyumas itu mencontohkan Muslimat NU, yang sudah lebih dari 20 tahun atau empat periode (2000-2021) diketuai Khofifah Indar Parawansa.

Bahkan, gubernur Jawa Timur itu naga-naganya ingin terpilih lagi untuk periode kelima pada Kongres ke-18 yang dijadwalkan November 2021.

"Sebenarnya di dalam AD/ART NU itu tertulis bahwa tentang masa jabatan ketua Banom itu maksimal dua kali periode, kecuali Banom yang berbasis usia itu malah bisa hanya satu periode, seperti IPNU, IPPNU itu," katanya, Rabu (27/10/2021).

"Jadi Muslimat ini pun perlu ditata yang baik. Marwah PBNU harus bisa mengendalikan dalam artian menertibkan organisasi, baik kinerja-kinerja maupun ketertiban terhadap disiplin mematuhi amanah AD/ART NU," tegasnya.

Mantan Ketua PCNU Banyumas itu meminta kader lain juga diberi kesempatan untuk mengabdi dan berhikmah, sekaligus agar ada regenerasi di tubuh Banom.

"Yakinlah bahwa di Muslimat, di Ansor, di Banom-Banom itu, banyak kader yang siap melanjutkan tonggak estafet untuk mengabdi dan berhikmah kepada bangsa dan umat," kata Gus Hasan.

"Jadi nanti tidak stagnan. Banyangkan saja, kalau organisasi sudah dikendalikan sampai empat periode itu sudah kayak bukan milik orang banyak, tapi seperti milik sendiri," tandasnya.

Dan asumsi yang muncul, tentu akan banyak varian dalamnya, termasuk asumsi bahwa organisasi tersebut dipakai untuk untuk kepentingan tertentu.

"Kalau saya harus ngomong untuk kepentingan ini itu kan enggak etis. Apapun, jejak digital kan tetap tidak akan bisa dihilangkan begitu saja," ucap pengurus Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PWNU Jawa Tengah itu.

Lagi pula semangat Indonesia adalah semangat reformasi yang membatasi jabatan selama dua periode. Bukan untuk menang dan kalah, tapi untuk kemaslahatan kinerja dan regenerasi.

"Karena pada setiap masanya, generasi itu butuh pimpinan, dan memberikan kesempatan generasinya untuk memimpin pada setiap masanya," ujar jajaran ketua Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) PBNU tersebut.

Tak hanya dari Jawa Tengah, sebelumnya desakan agar terjadi regenerasi di pucuk pimpinan Muslimat NU juga terlontar dari Jawa Timur.

"Muslimat butuh regenerasi. Regenerasi itu sangat penting di segala lini. Di Fatayat, Muslimat, terutama juga di NU-nya. Dari deretan ketua umum Banom NU, Khofifah memang paling lama menjadi ketua umum Muslimat NU, hingga lebih dari 20 tahun ," kata Pengasuh Ponpes Metal Muslim Al Hidayah Pasuruan, KH Nur Kholis Al Maulani alias Gus Nur Kholis.


Rabu, 20 Oktober 2021

Setelah 4 Periode Jadi Ketua Muslimat, Khofifah, Layak Pimpin PB NU

Setelah 4 Periode Jadi Ketua Muslimat, Khofifah, Layak Pimpin PB NU

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dipandang layak pimpin PB NU pada muktamar NU ya ng akan digelar bulan 23-25 desember mendatang.

Hal ini disampaikan oleh MH Imam Ghozali yng merupakan pemred media Kontrastimes pada Rabu (20/8/2021).

"Gubernur Khofifah Indar Parawansa layak jadi wanita pertama yang pimpin PB NU kedepan", katanya.


Ada beberapa kandidat lain yang dipandang cocok untuk menjadi ketua PBNU mendatang, diantaranya adalah KH Said Agil Siraj yang merupakan Ketua umum PBNU sekarang, Gus Yaqut menteri agama RI dan beberapa nama lain.

Bukan tidak mungkin Khofifah akan terpilih karena ia memiliki trackrecord yang bagus dalam memimpin muslimat NU selama 4 periode.

Seandainya Khofifah benar-benar terpilih, ia menjadi pemimpin PBNU perempuan untuk pertama kalinya.

Senin, 18 Oktober 2021

Pegawai Pemprov Jatim Diperintah Untuk Sebarluaskan Instagram Khofifah Agar Viral

Pegawai Pemprov Jatim Diperintah Untuk Sebarluaskan Instagram Khofifah Agar Viral

Akhir-akhir ini ramai di grup whatsapp soal screenshoot yang berisi perintah untuk membuat viral instagram gubernur jatim Khofifah  dengan cara menyebarluaskan, like, dan comment di instagram resmi Khofifah.

Diantaranya Perintah itu diberikan lewat grup whatsapp UPT PPSPA Batu dan grup telegram keluarga besar Dinsos Jatim pada Kamis (14/10).

Seseorang dengan nama kontak pak yus dinsos menginformasikan di grup whatsapp UPT PPSPA Batu bahwa kepala dinas sosial memberikan perintah untuk menyebarluaskan, like dan comment instagram khofifah.

Sebelumnya ia membagikan salah satu post instagram khofifah lalu mengajak pegawai UPT PPSPA Batu memviralkan itu.

"Tlg diluaskan....share....like n comment ya Pak...." kata pak yus dinsos.

"Petunjuk Kadis" sambungnya

Grup telegram keluarga besar dinsos jatim juga terdapat perintah yang sama dari seseorang yang bernama Alwi.

Alwi yang dimaksud diduga adalah Kepala Dinas Sosial Jatim yang sampai berita ini diturunkan masih belum bisa dikonfirmasi.

"Monggo comen dan like" ujar Alwi kepada pegawainya di telegram.

Beberapa perintah untuk memviralkan instagram menimbulkan dugaan bahwa Khofifah selaku Gubernur Jawa Timur memberikan perintah ke kepala dinasnya yang kemudian berlanjut dengan kepala dinas itu memerintahkan pegawai untuk melakukan hal yang sama, agar akun Instagram pribadinya bisa menjadi viral

Kamis, 14 Oktober 2021

Diberitakan Muslimat NU Perlu Regenerasi, Khofifah Sewot dan Bully Wartawan Dengan Sindir Pernah Belikan Kamera Chatingnya Jadi Viral

Diberitakan Muslimat NU Perlu Regenerasi, Khofifah Sewot dan Bully Wartawan Dengan Sindir Pernah Belikan Kamera Chatingnya Jadi Viral



Viral di media sosial adanya screenshoot chating antara Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan wartawan dan warga pada sebuah group Whtasapp (WA) pada Kamis (14/10/2021)

Diketahui chating di WA yang terjadi pada Rabu (13/102021) viral karena Gubernur Khofifah sewot terhadap wartawan yang mengirim berita berjudul "Khofifah Sudah Ketum 4 Periode, Muslimat NU Butuh Regenerasi!".

Khofifah singgung wartawan tersebut dengan mengingatkan akan pemberian kamera untuk dibuat foto saat Kongres Muslimat NU 2016 lalu.

"Karena kamera yang dipakai motret kegiatan Kongres Muslimat NU saat itu mungkin sampai sekarang juga masih dipakai juga saya yang belikan", kutip chat Khofifah dalam grup whatsapp kepada wartawan yang bernama Rofik itu.

Ketika dimintai konfirmasi melalui HP/WAnya 081330199133, wartawan yang bernama Rofiq itu enggan menanggapi sewotnya Gubernur Jatim, karena menurutnya kurang penting dan ia merasa sudah menjalankan tugasnya dengan baik sebagai pewarta.

Sementara Khofifah ketika dimintai konfirmasi  melalui HP/WAnya 08118788888 belum memberikan tanggapan

Rabu, 13 Oktober 2021

Muktamar NU: Regenerasi Adalah Keniscayaan Jika Tidak Ingin Ditelan Zaman

Muktamar NU: Regenerasi Adalah Keniscayaan Jika Tidak Ingin Ditelan Zaman

Kumpulan Berita Seputar Gus-hans

Surabaya, Menjelang Muktamar NU, kiranya tidak akan sulit mencari sosok yang pantas untuk memimpin NU , karena NU itu gudang nya orang-orang pintar dengan berbagai keilmuan yang dimiliki dan setiap zaman memilki tantangan serta warna yang berbeda beda

Hal ini dikatakan oleh tokoh muda NU Zahrul Azhar Asumta yang juga merupakan pengasuh Ponpes Darul Ulum Jombang, Jawa Timur.

Pria yang akrab disapa dengan panggilan Gus Hans ini menyatakan bahwa tantangan 10 tahun atau 50 tahun atau bahkan 5 tahun yang lalu dan begitu pula 4 tahun kedepan sudah berbeda beda  tantangannya

"Maka  siapapun yang memimpin NU selain harus memilki nilai kepantasan secara keilmuan juga mereka yang bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman di era global" kata Gus Hans

Menurutnya, NU saat ini membutuhkan sosok yang bisa memberikan keyakinan kepada publik bahwa NU adalah organisasi yang berwawasan internasional dengan landasan kebangsaan tak tergoyahkan (selain masalah keagamaan dan jamiyah sebagai domain utamanya).

"Kita sudah harus melangkah jauh kedepan mempromosikan konsep Islam rahmatan lilalamin ala nusantara  sebagai gerakan revolusi budaya, moderasi beragama yang bisa diterima oleh masyarakat internasional", katanya.

Wakil Rektor UNIPDU Jombang ini memberikan ilustrasi, kalau Korea Selatan saja bisa berekspansi dalam melakukan penetrasi budayanya melalu budaya K-POP, kenapa kita tidak melakukan hal yang sama dalam mengenalkan konsep moderasi beragama ala nusantara . Maka dalam hal Ini NU membutuhkan nahkoda yang sudah terbiasa melakukan kegiatan kegiatan intelektual dan networkung beserkala internasional.

"Saya mengusulkan adanya posisi Ketum (ketua Umum) dan Waketum (Wakil Ketua Umum) yang memiliki tugas yang berbeda. Ketum fokus pada hal hal kebangsaan dan issue issue internasional sedangkan Waketum fokus pada pembinaan jamiyah dan keorganisasian", tambahnya.

Gus Hans menegaskan bahwa regenerasi dalam organisasi adalah suatu keniscayaan jika tidak ingin ditelan oleh zaman.,Termasuk juga di NU beserta banom banom nya (Badan Otonom – red).  

"Kegagalan yang tak dirasakan oleh pemimpin yang gagal adalah ketika ia gagal mencari siapa penggantinya,  karena seakan tidak ada yang mampu menggantikannya.  Situasi ini bisa terjadi karena sengaja dikondisikan oleh diri sendiri atau sengaja dibentuk oleh orang sekitarnya yang takut kehilangan posisinya. Dua- duanya tidak bagus untuk organisasi yang sehat", jelasnya.

Gus Hans tidak bisa menyembunyikan kekagumannya pada KH Said Agil Siroj, Ketua Umum PB NU saat ini. Menurutnya ada sesuatu keistimewaan yang dimilik oleh KH Said Agil, yakni kealiman yang allamah dan penguasaan akan ilmu sejarah dan hukum hukum Islam.

"Beliau sosok yang sangat sangat mumpuni, maka sangat tepat jika Ahwa memutuskan beliau menjadi Rois Aam. Menurut saya dari segala apa yang dimilik oleh beliau terlalu kecil jabatan Ketua Umum bagi beliau", tegasnya.

Gus Hans tidak melihat adanya perpecahan di dalam Tubuh NU. Yang ada hanyalah dinamika kecil yang jamak terjadi menjelang muktamar, dan ini menunjukan bahwa NU adalah organisasi yang hidup dan SEXY.  

"Semua pihak pasti mengaku dirinya paling progresif karena memang yang dibutuhkan NU sekarang ini memang progresivitas seiring cepatnya perkembangan zaman. Saya kira yang ada adalah sebatas  pada ketidak-siapan beberapa orang yang sekarang menikmati "zona nyaman" saja", urainya.

Menurut Gus Hans, PB NU dibawah kepemimpinan KH Said Agil sudah on the track walau dengan sedikit akrobatik yang terkadang belum bisa diikuti oleh para jamaah yang ada dibawah. Tapi bisa jadi menurutnya ini adalah cara KH Said Agil untuk mengajak seluruh lapisan jamiyah agar lebih dewasa untuk bersikap dalam berpolitik dan berbangsa.

"Situasi masih dinamis ya , dan memang beberapa nama calon sudah mulai bermunculan dan yang paling dominan adalah Gus Yahya dengan segala kiprah dan track record internasional-nya. Bagi saya KH Said Agil memiliki makom yang pas yang sangat layak jika Ahwa menunjuk beliau sebagai Rois Aam", pungkasnya.