Kamis, 08 Oktober 2020

[Media_Nusantara] Tambang Bawah Laut dan Tambang Pasir di UU Cipta Kerja.

 

Tambang Bawah Laut dan Tambang Pasir di UU Cipta Kerja.


Ini sedikit tentang Tambang Bawah Laut. Yang dulunya kita hanya bisa melihat dan berdiam ketika ntah berapa kubik pasir dalam laut disedot karena dasar bertindak bagi negara  sumir.  Kini acuannya jelas.

Tulisan tentang tambang bawah laut dan tambang pasir di status saya sudah banyak sejak 2 tahun lalu. Dengan UU Cipta Kerja ini nantinya masalah mendasar dari negara bisa bertindak ada dasar hukumnya. Setiap daerah dengan aturan kemendagri WAJIB menyerahkan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS, dokumen semacam naskah akademik terkait strategi lingkungan, hingga RTRW hingga RDTR berikut AMDAL jadi jelas pijakannya, bukan sekedar teori dan foto satelit belaka.

===========

INFRASTRUKTUR 4.0: PULAU BUATAN

iki lho sing lagi nge hits. Semua bikin pulau. Bahkan Vietnam pun kini sudah berinvestasi besar dalam infrastrukturnya bangun pulau di Laut China Selatan.  Buat nambah garis ZEE nya pula.

Semua reklamasi. Semua butuh pasir. Masak Indonesia cuman penyedia pasir doang. Yang untung segelintir, kehilangan wilayah pulak.

Katanya masyarakat urban suka kota mandiri. Katanya suka self autonomy. Katanya Gen M suka hidup ala Smart Region. Katanya suka yang kependudukan yang lebih teratur, terpola, selevel, dll. 

Ya secara arus pertumbuhan urbanisasi itu kan gak bisa dibendung ya. Dengan alasan 'kembali ke desa', 'desa adalah masa depan' yang memang tetap perlu, tapi kan ya magnet  kota tetap lebih menarik  daripada gen M. 10 dari anak muda, mau balik ke desanya sebagai pilihan pertama setelah selesai sekolah atau pelatihan 5 orang aja. Udah hebat banget kok. Ya apa ya? Hayoooo mana suaranya pelaku pendamping desa.

Naaaah, strategi pengembangan wilayah baru mengikuti gaya hidup generasi milenial ini dengan mengembangkan kawasan URBAN VILLAGE ternyata menarik mereka. Tata pola hidup yg 'high tech', proses water treatment, no waste life style, recycle, green energy, mereka rela bayar mahal lho untuk Kota Mandiri yang menurut mereka sudah mengikuti faedah kelestarian lingkungan hidup.  Go Green.

Naaaah, dari alur berpikir ini kan para pembuat kebijakan negara-negara tetangga naikan skalanya menjadi URBAN ISLAND yang dalam pola diplomasi 4.0 ini sangat penting untuk eksistensi wilayah, bukan cuman penduduknya aja yang bertambah. Luasan wilayah yang berkorelasi dengan ZEE nya pun juga nantinya. 

Kenapa Infrastruktur berupa pulau di kawasan PASIFIK penting. Semua negara sibuk kesana. Eeeeh kita yang dikarunia 17.400 an pulau dan hanya dihuni 10% nya aja enggan menjaga. Sibuuuk semua ngrumpul di Jawa.

Soal kependudukan pun kita lucu. Selalu gegap gempita, jumlah penduduk 250 juta sekian. Terbesar ke 4 di dunia. Hellooooow pernah gak kita menghitung daya tampung kependudukan kita untuk luasan wilayah NKRI termasuk sebarannya? Eh iyaaa. Maaf ding, jumlah kependudukan itu penting cuma untuk DP4 dan DPT aja kok. Buat pemilu je atas nama RAKYAT INDONESIA

Arum Kusumaningtyas


Jadikan gambar sebaris


Dikirim dari Yahoo Mail untuk iPhone

__._,_.___

Posted by: Al Faqir Ilmi <alfaqirilmi@yahoo.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar