Minggu, 12 Mei 2013

[Media_Nusantara] Ada Kepentingan Asing Dibalik Rencana Penaikkan BBM

 

Ada Kepentingan Asing Dibalik Rencana Penaikkan BBM

bbm.jpg

Niat pemerintah untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak(BBM) disinyalir untuk memuluskan  kepentingan asing di sektor hilir migas. Hal tersebut dikemukakan oleh Pengamat Ekonomi dari Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM, Revrisond Baswir.

"Dikuranginya subsidi secara terus-menerus sampai mendekati harga pasar, nantinya hanya untuk kepentingan multinasional yang masuk ke industri hilir migas (minyak dan gas)," katanya kepada Aktual.co, Senin (13/5).

Menurutnya masih banyak urusan pemerintah yang harus diselesaikan dibandingkan menaikkan BBM. Sebagai contoh adalah memperbaiki Undang-undang Minyak dan Gas (Migas).

"UU Migas harus seluruhnya diperbaiki, mulai dari pengelolaan, penetapan harga, di Undang-undang kan tidak boleh diserahkan pasar, dan harus diatur oleh negara tapi ini pelan-pelan diserahkan ke pasar," jelasnya.

Seperti diberitakan Aktual.co, hari ini Senin, 13 Mei 2013,  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dijadwalkan akan bertemu dengan pimpinan DPR guna untuk membahas Rencana APBN Perubahan 2013. Termasuk rencana menaikkan harga BBM subsidi. Pertemuan akan dilakukan di kantor presiden pukul 08.30. 

BBM Naik Gara-gara APBN Jebol Mengada-ada

Alasan akan jebolnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dikemukakan pemerintah untuk mencabut dana subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dinilai terlalu mengada-ada.

Menurut Ekonom dari Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM, Revrisond Baswir, kelebihan kuota dan subsidi BBM tersebut terjadi karena pemerintah menganggarkan terlalu kecil.

"ketika dianggarkan angkanya terlalu kecil untuk konsumsi BBM, yang salah bukan realisasinya," katanya ketika dihubungi oleh Aktual.co, Senin (4/5).

Revrisond juga mengatakan bahwa nilai subsidi dalam perkembangannya terus mengalami penurunan. Sehingga dirinya berpendapat bahwa penurunan subsidi bukan karena masalah APBN.

"Perkembangan nilai subsidi terus melakukan penurunan, liat nilai relatif terus menerus mengalami penurunan, jadi saya lihat upaya penurunan subsidi bukan karena APBN,niat semula untuk melepas ke pasar," tambahnya.

Ekonom: Cabut Subsidi BBM Tak Banyak Pengaruhi APBN

Rencana pemerintah untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dinilai tidak akan memberikan manfaat banyak bagi kondisi fiskal. Hal ini dikemukakan oleh pengamat ekonomi ECONIT, Hendri Saparini ketika di hubungi Aktual.co, Senin (13/5).

"Kenaikkan BBM tidak akan banyak berpengaruh terhadap APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). Hal ini terjadi karena tidak ada upaya pemerintah dalam penataan konsumsi sehingga permintaan kuota akan tetap terlampaui," kata dia.

Pencabut subsidi terhadap kendaraan pelat hitam tersebut, menurut Hendri akan sangat mengganggu sektor industri.

"Usaha Kecil Menengah yang akan menggunakan mobil pribadi sebagai alat distribusi pasti mau tidak mau akan terkena dampaknya," tambahnya.

Argumen pemerintah yang mengatakan bahwa BBM bersubsidi banyak dinikmati orang kaya juga dinilai tidak tepat. Menurut Hendri, definisi orang kaya jangan hanya dipersempit pada orang yang memakai mobil.

"Orang kaya itu tidak hanya naik mobil, tapi juga  importir minyak, dan orang yang menikmati bocoran lalu menjualnya ke industri-industri besar itu kan juga orang kaya," jelasnya.

Oleh karena itu, jika pemerintah tidak ingin BBM subsidi dinikmati orang kaya, jangan hanya mencabut subsidi,"tapi juga harus melakukan perlakuan yang sama bagi importir dan orang yang menikmati bocoran BBM tersebut," tambahnya.

Seperti diberitakan Aktual.co, hari ini Senin, 13 Mei 2013,  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dijadwalkan akan bertemu dengan pimpinan DPR guna untuk membahas Rencana APBN Perubahan 2013.Termasuk rencana menaikkan harga BBM subsidi. Pertemuan akan dilakukan di kantor presiden pukul 08.30.

Note :
Konon kabarnya Hatta Rajasa dalam sidang kabinet terbatas telah memerintahkan Kepala BPH Migas untuk menghitung ulang Besaran BBM PSO (Subsidi) yang selama ini didistribusikan oleh PT. Pertamina dan diperkirakan akan semakin membuka peluang Swasta Nasional / Asing untuk menyalurkan BBM PSO, kalo hal ini terjadi .... cepat atau lambat usaha hilir Pertamina akan Gulung Tikar, pertanyaannya : kenapa BBM Bersubsidi dibiarkan dikelola oleh Swata Murni ?

baca Juga :
MENGUPAS MODUS PENCURIAN MINYAK/BBM BERNILAI TRILIUNAN RUPIAH PERTAHUNNYA ==> http://jaringanantikorupsi.blogspot.com/2013/05/medianusantara-mengupas-modus-pencurian.html

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar