KPU Jatim Siap Menangkan PAN & Muhammadiyah di Jatim
Serta Siapkan Aksi Balas Dendam Anas pada SBY
Serta Siapkan Aksi Balas Dendam Anas pada SBY
KPU (Komisi Pemilihan Umum) Jawa Timur (Jatim) yang baru, diduga akan tidak netral pada pemilu 2014 ini. Hal ini karena ketua tim seleksi (timsel) pemilihan anggota KPU Jatim, yakni Prof. Aribowo diduga juga tidak netral, karena anaknya menjadi calon anggota legislatif (caleg) dari PAN (Partai Amanat Nasional) dari daerah pemilihan (dapil) 1 Jatim, yakni Sidoarjo & Surabaya.
Selain itu anggota timsel yang lain juga diambilkan mayoritas dari dosen Universitas Muhamadiyah. Sehingga makin kental aroma bahwa dalam seleksi untuk anggota KPU Jatim sudah mengarah untuk memilih orang tertentu. Ini tentunya menimbulkan pertanyaan masyarakat, apakah memang kualitas universitas Muhammadiyah Sidoarjo lebih baik daripada ITS, Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Brawijaya Malang, dll
Ini bisa dilihat kemudian menjelang pengumuman 20 besar calon anggota KPU Jatim, akhirnya ujian seleksi dan hasil test psikologi nilai & hasilnya tidak diumumkan pada publik. Ketua timsel Aribowo beralasan bahwa nilai test ujian & hasil test psikologi adalah tidak boleh diumumkan, karena itu merupakan aturan dari KPU pusat. Maka dengan itu Aribowo mengabaikan protes dari masyarakat yang ingin nilai test diumumkan pada publik.
Sudah bisa diduga saat 20 besar calon anggota KPU Jatim diumumkan, selain hanya 1 calon wanita yang lolos (dan jelas akan menjadi angota KPU Jatim, karena tidak ada lagi calon wanita lain yang menjadi saingannya), juga 19 nama lainnya mayoritas diisi oleh orang2 dekat dari timsel. Dimana mayoritas diisi oleh orang Muhamadiyah, HMI yang pro Anas Urbaningrum. Sedangkan diluar itu orang yang diloloskan memang dipilih yang tidak akan bersaing pada proses seleksi berikutnya.
Sedangkan tokoh2 wanita lain seperti Sayekti yang pengurus KPU incumbent, yang juga tokoh HMI, Nuning Rodiyah, mantan pengurus KPP (Komisi Pelayanan Publik) yang juga tokoh HMI tidak diloloskan. Satu2nya calon wanita yang diloloskan dalam 20 besar adalah Dewita Hayu Shinta, seorang staff ahli anggota DPR RI dan kebetulan rumahnya adalah tetangga Anas Urbaningrum. Dengan hanya 1 calon wanita yang lolos 20 besar dan ditengah protes bahwa kenapa minim sekali calon anggota KPU yang wanita, maka bisa dipastikan 1 calon wanita ini akan melenggang menjadi anggota KPU.
Kenapa calon wanita Sayekti & Nuning Rodiyah yang tokoh HMI juga tidak diloloskan, dalam 20 besar oleh timsel? padahal Sayekti adalah incumbent KPU Jatim yang tidak ada masalah, demikian juga Nuning Rodiyah, prestasinya cukup banyak? Didudga hal ini adalah selain mereka aktivis HMI yang tidak berbau Muhammadiyah & tidak pro Anas, juga jika diloloskan pada seleksi berikutnya, maka bisa menjadi pesaing dari Dewita Hayu Shinta. Selain itu mereka tidak bisa didikte oleh tim-sel yang keluarganya ternyata menjadi caleg dari PAN dll
Apalagi calon yang melamar menjadi KPU yang punya latar belakang lain. Seperti Andry Dewanto, warga NU yang merupakan ketua KPU Incumbent, sejak dini sudah digugurkan, demikian pula Najib Hamid yang walaupun merupakan pengurus Muhammadiyah, akan tetapi karena dianggap tidak mau condong ke PAN juga digugurkan. Sehingga pada proses lolosnya 10 besar, orang2nya tim sel hanya didampingi oleh pesaing yang akan tidak bisa bersaing. Sehingga 10 besar menyisakan orang2nya tim sel dan hanya diselingi oleh 2 incumbent KPU yakni Agung Nugroho & Agus Mahfud meski juga dari Muhamadiyah tapi karena bersikap netral tidak mau condong pada PAN & Kubu Anas, yang jelas tidak akan lolos pada seleksi tahap akhir, selain karena jelas tidak disukai oleh ketua KPU RI, juga punya alasan pernah bermasalah dengan DKPP karena dianggap membela Soekarwo, Gubernur jatim yang merupakan orang SBY.
Dengan semboyan dari timsel bahwa KPU Jatim harus dipegang oleh orang yang berasal dari organisasi keagamaan, dengan alasan agar bisa menghasilkan pemimpin yang baik, maka mereka yang pernah aktif di organisasi seperti AMPI, Pancamarga, Menwa, LSM dll tapi tidak pernah aktif di organisasi keagamaan, otomatis langsung gugur, tanpa pernah tahu hasil test-nya. Dan menurut tim-sel, organisasi keagamaan yang masih dianggap lurus dalam akidah adalah Muhammadiyah. Sedangkan NU (Nahdatul Ulama) oleh timsel dianggap orangnya kurang mampu, meskipun Jatim adalah mayoritas warganya adalah NU. Aribowo di lingkungan Universitas Airlangga memang dikenal oleh koleganya berpandangan agak sektarian & mau menang sendiri.
Sehingga terpilihlah 5 anggota KPU yang jelas merupakan orang yang akan menjalankan program dari timsel, yakni memenangkan atau menjadikan keluarga dari timsel, diantaranya anak Arbowo, ketua timsel yang menjadi caleg dari PAN dam teman2 Anas seperti Priyo Budi Santoso caleg Golkar, Taufik Hidayat caleg Golkar, Ikhsan Mojo caleg Demokrat, dll.
Karena desakan NU Jatim, barulah 1 orang anggota KPU diambilkan dari NU, yakni Gogot, itupun dipilih NU yang tidak kental NUnya, akan tetapi lebih deat dengan orang2 Anas. Sehingga seperti Alimin calon dari NU, yang merupakan ketua KPU gresik yang lebih cerdas, digugurkan dan tidak lolos 10 besar.
Setelah 10 besar ditetapkan oleh timsel, maka otomatis kewenangan untk menyeleksi dari 10 orang itu menjadi memang ada ditangan KPU pusat. Tapi KPU pusat tidak diberi pilihan lain, karena calon yang bagus2 sudah digugurkan sebelum sampai 10 besar. Otomatis semua calon KPU jago dari timsel cuma bersaing dengan orang yang tidak mungkin terpilih diantaranya adalah 2 orang incumbent yakni Agung & Agus, yang memang tidak disukai oleh ketua KPU RI, karena pernah dianggap berseberangan sikapnya dengan sikap ketua KPU RI
Entahlah konspirasi apa yang akan dibuat pada proses ini. Apakah akan memenangkan PAN, atau bisa menambah jumlah kursi PAN dari dapil di Jatim dengan mayoritas anggota KPU, yakni 4 dari 5 KPU Jatim adalah dari Muhamadiyah yang merupakan cikal bakal PAN & HMI pro Anas, atau ada aroma akan ada balas dendam dari kubu Anas pada SBY, dalam rangka menggembosi pendukung SBY dan menaikkan teman2 Anas di DPR RI untuk nantinya akan menyerang kubu SBY atau lawan politik Anas.
Apakah dalam proses ini yang bisa disalahkan karena tidak netral hanya tim seleksi? Padahal tim seleksi ini adalah bentukan dari KPU RI. Dengan proses ini bisa menimbulkan dugaan bahwa KPU RI dalam menentukan KPU Propinsi sudah tidak netral & tidak obyektif. Dan nantinya KPU propinsi dalam menentukan KPU kota/kabupaten apakah bisa obyektif & netral?
Yang jelas, ada etika yang dilanggar. Dimana keluarga dari tim seleksi anggota KPU Jatim ternyata jadi caleg dari partai tertentu & anggota KPU Jatim yang terpilih ternyata merupakan staff ahli dari anggota DPR RI. Otomatis sudah aktif dalam kegiatan partai tertentu. Maka netralitas KPU pada pemilu 2014 bisa jadi diragukan
Dengan kewenangan tanpa batas dari KPU yang tanpa etika ini dan diduga tidak netral pada Pemilu Legislatif & pemilihan Presiden 2014 ini, akankah terjadi sesuatu pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa & bernegara?
Ibarat permainan sepakbola, dimana wasit & hakim garis, serta pantia pertandingan sudah memihak atau bahkan merupakan pemilik klub tertentu, tentunya akan menyuguhkan permainan yang tidak elok dan bisa menyulut perkelahian & bisa menyebar menjadi kerusuhan.
Salah satu contoh kasus yang yang terbongkar oleh media massa misalnya, didaerah tertentu, ternyata diketemukan surat suara yang sudah tercoblos. Misalnya surat suara untuk Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Malang diketemukan sudah tercoblos atas nama Agus Muslim, tokoh muda Muhammadiyah, mantan aktivis HMI teman akrab Anas, yang juga orang kepercayaan dari La Nyalla Mattaliti, ketua Kamar Dagang & Industri Jatim, sebagaimana berita Aktual.Co http://m.aktual.co/politik/165852pemilu-belum-dimulai-kpu-temukan-surat-suara-sudah-tercoblos . Ini yang ketahuan media massa. yang tidak ketahuan?
Ini bisa membuat apatis masyarakat, & menimbulkan pertanyaan, apa masih percaya bahwa pemilu adalah suara rakyat? jangan2 jual beli & manipulasi suara terjadi di tingkat penyelenggara? Maka dilihat saja, benarkah dugaan bahwa caleg yang tidak pernah dikenal atau bahkan caleg incuimbent yang tidak pernah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat akan mendapatkan suara yang cukup dengan cara ajaib untuk menghantar menuju kursi DPR
sumber:
1. http://www.lensaindonesia.com/2014/01/23/tim-seleksi-kpu-jatim-diadili-komisi-a.html
Tim Seleksi KPU Jatim diadili komisi A, karena meloloskan calon bermasalah
2. http://news.detik.com/read/2014/01/22/142142/2474881/475/tim-seleksi-komisoner-kpu-jatim-kembali-digoyang
Karena tidak netral, tim seleksi KPU Jatim kembali didemo
3. http://suarakawan.com/2014/01/24/pansel-nekad-seleksi-20-besar-calon-anggota-kpu-jatim/
Tak gubris protes masyarakat, tim sel KPU Jatim nekad seleksi 20 besar calon anggota KPU Jatim
4. http://m.beritajatim.com/menuju_pemilu_2014/196915/ketua_kpu_jatim_andry_dewanto_tak_lolos_seleksi.html
Ketua KPU Jatim tak lolos seleksi
5. http://daerah.sindonews.com/read/2014/01/22/23/828974/seleksi-komisioner-kpu-jatim-dituding-tak-transparan
Seleksi KPU jatim dituding tidak transparan
6. http://skalanews.com/berita/detail/165366/Merasa-Dicurangi-Peserta-Tes-Calon-Angg
Merasa dicurangi peserta test calon anggota KPU mengadu ke dewan
7. http://surabayapagi.com/index.php?read=Tidak-Lolos,-4-Calon-Anggota-KPU-Protes;3b1ca0a43b79bdfd9f9305b812982962f59133a7a37aa583fbfcd74bf8525361
4 calon anggota KPU jatim protes karena ada kecurangan pada proses seleksi
8. http://www.jurnal3.com/lira-jatim-buka-hasil-tes-seleksi-kpu-jatim-ke-publik/
LIRA mendesak agar hasil test KPU Jatim dibuka ke publik
9. http://www.lensaindonesia.com/2014/01/24/timsel-kpu-jatim-tak-akan-turuti-tuntutan-lira-jatim.html
Timsel KPU Jatim tidak mau buka hasil test calon anggota KPU Jatim, karena perintah KPU RI
Sumber: http://wargatumpat.blogspot.com/2014/04/pesisir-kpu-jatim-siap-menangkan-pan_8.html
Kenapa calon wanita Sayekti & Nuning Rodiyah yang tokoh HMI juga tidak diloloskan, dalam 20 besar oleh timsel? padahal Sayekti adalah incumbent KPU Jatim yang tidak ada masalah, demikian juga Nuning Rodiyah, prestasinya cukup banyak? Didudga hal ini adalah selain mereka aktivis HMI yang tidak berbau Muhammadiyah & tidak pro Anas, juga jika diloloskan pada seleksi berikutnya, maka bisa menjadi pesaing dari Dewita Hayu Shinta. Selain itu mereka tidak bisa didikte oleh tim-sel yang keluarganya ternyata menjadi caleg dari PAN dll
Apalagi calon yang melamar menjadi KPU yang punya latar belakang lain. Seperti Andry Dewanto, warga NU yang merupakan ketua KPU Incumbent, sejak dini sudah digugurkan, demikian pula Najib Hamid yang walaupun merupakan pengurus Muhammadiyah, akan tetapi karena dianggap tidak mau condong ke PAN juga digugurkan. Sehingga pada proses lolosnya 10 besar, orang2nya tim sel hanya didampingi oleh pesaing yang akan tidak bisa bersaing. Sehingga 10 besar menyisakan orang2nya tim sel dan hanya diselingi oleh 2 incumbent KPU yakni Agung Nugroho & Agus Mahfud meski juga dari Muhamadiyah tapi karena bersikap netral tidak mau condong pada PAN & Kubu Anas, yang jelas tidak akan lolos pada seleksi tahap akhir, selain karena jelas tidak disukai oleh ketua KPU RI, juga punya alasan pernah bermasalah dengan DKPP karena dianggap membela Soekarwo, Gubernur jatim yang merupakan orang SBY.
Dengan semboyan dari timsel bahwa KPU Jatim harus dipegang oleh orang yang berasal dari organisasi keagamaan, dengan alasan agar bisa menghasilkan pemimpin yang baik, maka mereka yang pernah aktif di organisasi seperti AMPI, Pancamarga, Menwa, LSM dll tapi tidak pernah aktif di organisasi keagamaan, otomatis langsung gugur, tanpa pernah tahu hasil test-nya. Dan menurut tim-sel, organisasi keagamaan yang masih dianggap lurus dalam akidah adalah Muhammadiyah. Sedangkan NU (Nahdatul Ulama) oleh timsel dianggap orangnya kurang mampu, meskipun Jatim adalah mayoritas warganya adalah NU. Aribowo di lingkungan Universitas Airlangga memang dikenal oleh koleganya berpandangan agak sektarian & mau menang sendiri.
Sehingga terpilihlah 5 anggota KPU yang jelas merupakan orang yang akan menjalankan program dari timsel, yakni memenangkan atau menjadikan keluarga dari timsel, diantaranya anak Arbowo, ketua timsel yang menjadi caleg dari PAN dam teman2 Anas seperti Priyo Budi Santoso caleg Golkar, Taufik Hidayat caleg Golkar, Ikhsan Mojo caleg Demokrat, dll.
Karena desakan NU Jatim, barulah 1 orang anggota KPU diambilkan dari NU, yakni Gogot, itupun dipilih NU yang tidak kental NUnya, akan tetapi lebih deat dengan orang2 Anas. Sehingga seperti Alimin calon dari NU, yang merupakan ketua KPU gresik yang lebih cerdas, digugurkan dan tidak lolos 10 besar.
Setelah 10 besar ditetapkan oleh timsel, maka otomatis kewenangan untk menyeleksi dari 10 orang itu menjadi memang ada ditangan KPU pusat. Tapi KPU pusat tidak diberi pilihan lain, karena calon yang bagus2 sudah digugurkan sebelum sampai 10 besar. Otomatis semua calon KPU jago dari timsel cuma bersaing dengan orang yang tidak mungkin terpilih diantaranya adalah 2 orang incumbent yakni Agung & Agus, yang memang tidak disukai oleh ketua KPU RI, karena pernah dianggap berseberangan sikapnya dengan sikap ketua KPU RI
Entahlah konspirasi apa yang akan dibuat pada proses ini. Apakah akan memenangkan PAN, atau bisa menambah jumlah kursi PAN dari dapil di Jatim dengan mayoritas anggota KPU, yakni 4 dari 5 KPU Jatim adalah dari Muhamadiyah yang merupakan cikal bakal PAN & HMI pro Anas, atau ada aroma akan ada balas dendam dari kubu Anas pada SBY, dalam rangka menggembosi pendukung SBY dan menaikkan teman2 Anas di DPR RI untuk nantinya akan menyerang kubu SBY atau lawan politik Anas.
Apakah dalam proses ini yang bisa disalahkan karena tidak netral hanya tim seleksi? Padahal tim seleksi ini adalah bentukan dari KPU RI. Dengan proses ini bisa menimbulkan dugaan bahwa KPU RI dalam menentukan KPU Propinsi sudah tidak netral & tidak obyektif. Dan nantinya KPU propinsi dalam menentukan KPU kota/kabupaten apakah bisa obyektif & netral?
Yang jelas, ada etika yang dilanggar. Dimana keluarga dari tim seleksi anggota KPU Jatim ternyata jadi caleg dari partai tertentu & anggota KPU Jatim yang terpilih ternyata merupakan staff ahli dari anggota DPR RI. Otomatis sudah aktif dalam kegiatan partai tertentu. Maka netralitas KPU pada pemilu 2014 bisa jadi diragukan
Dengan kewenangan tanpa batas dari KPU yang tanpa etika ini dan diduga tidak netral pada Pemilu Legislatif & pemilihan Presiden 2014 ini, akankah terjadi sesuatu pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa & bernegara?
Ibarat permainan sepakbola, dimana wasit & hakim garis, serta pantia pertandingan sudah memihak atau bahkan merupakan pemilik klub tertentu, tentunya akan menyuguhkan permainan yang tidak elok dan bisa menyulut perkelahian & bisa menyebar menjadi kerusuhan.
Salah satu contoh kasus yang yang terbongkar oleh media massa misalnya, didaerah tertentu, ternyata diketemukan surat suara yang sudah tercoblos. Misalnya surat suara untuk Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Malang diketemukan sudah tercoblos atas nama Agus Muslim, tokoh muda Muhammadiyah, mantan aktivis HMI teman akrab Anas, yang juga orang kepercayaan dari La Nyalla Mattaliti, ketua Kamar Dagang & Industri Jatim, sebagaimana berita Aktual.Co http://m.aktual.co/politik/165852pemilu-belum-dimulai-kpu-temukan-surat-suara-sudah-tercoblos . Ini yang ketahuan media massa. yang tidak ketahuan?
Ini bisa membuat apatis masyarakat, & menimbulkan pertanyaan, apa masih percaya bahwa pemilu adalah suara rakyat? jangan2 jual beli & manipulasi suara terjadi di tingkat penyelenggara? Maka dilihat saja, benarkah dugaan bahwa caleg yang tidak pernah dikenal atau bahkan caleg incuimbent yang tidak pernah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat akan mendapatkan suara yang cukup dengan cara ajaib untuk menghantar menuju kursi DPR
sumber:
1. http://www.lensaindonesia.com/2014/01/23/tim-seleksi-kpu-jatim-diadili-komisi-a.html
Tim Seleksi KPU Jatim diadili komisi A, karena meloloskan calon bermasalah
2. http://news.detik.com/read/2014/01/22/142142/2474881/475/tim-seleksi-komisoner-kpu-jatim-kembali-digoyang
Karena tidak netral, tim seleksi KPU Jatim kembali didemo
3. http://suarakawan.com/2014/01/24/pansel-nekad-seleksi-20-besar-calon-anggota-kpu-jatim/
Tak gubris protes masyarakat, tim sel KPU Jatim nekad seleksi 20 besar calon anggota KPU Jatim
4. http://m.beritajatim.com/menuju_pemilu_2014/196915/ketua_kpu_jatim_andry_dewanto_tak_lolos_seleksi.html
Ketua KPU Jatim tak lolos seleksi
5. http://daerah.sindonews.com/read/2014/01/22/23/828974/seleksi-komisioner-kpu-jatim-dituding-tak-transparan
Seleksi KPU jatim dituding tidak transparan
6. http://skalanews.com/berita/detail/165366/Merasa-Dicurangi-Peserta-Tes-Calon-Angg
Merasa dicurangi peserta test calon anggota KPU mengadu ke dewan
7. http://surabayapagi.com/index.php?read=Tidak-Lolos,-4-Calon-Anggota-KPU-Protes;3b1ca0a43b79bdfd9f9305b812982962f59133a7a37aa583fbfcd74bf8525361
4 calon anggota KPU jatim protes karena ada kecurangan pada proses seleksi
8. http://www.jurnal3.com/lira-jatim-buka-hasil-tes-seleksi-kpu-jatim-ke-publik/
LIRA mendesak agar hasil test KPU Jatim dibuka ke publik
9. http://www.lensaindonesia.com/2014/01/24/timsel-kpu-jatim-tak-akan-turuti-tuntutan-lira-jatim.html
Timsel KPU Jatim tidak mau buka hasil test calon anggota KPU Jatim, karena perintah KPU RI
Sumber: http://wargatumpat.blogspot.com/2014/04/pesisir-kpu-jatim-siap-menangkan-pan_8.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar