Kamis, 04 Juli 2013

Dukungan Pada PKS & Penegakan Sistem Khilafah, Setelah Jatuhnya Ikhwanul Muslimin di Mesir

http://wargatumpat.blogspot.com/2013/07/pesisir-dukungan-pada-pks-penegakan.html
Dukungan Pada PKS & Penegakan Sistem Khilafah, Setelah Jatuhnya Ikhwanul Muslimin di Mesir

Berita Koran Tempo dibawah ini menyebutkan bahwa Ikhwanul Muslimin (Organisasi Induk/Pusatnya PKS) terguling dari kekuasaan di Mesir, karena apa?.. Benarkah diantaranya adalah  pembiaran kekerasan & pembantaian pada yang seagama tp tdk sepaham & pada  minoritas. Pembuatan aturan2 untuk membatasi kegiatan masyarakat, pembuatan aturan agr punya kekuasaan mutlak? atau jangan2 itu hanya isu dari kaum liberal, atheis, orang ngaku beragama islam, agen yahudi dll yang tidak suka jika sistem khilafah diterapkan.

Padahal sistem khilafah yang sempat diterapkan di afganistan oleh kaum Taliban, negara akan kuat, karena ada kepatuhan mutlak pd pemimpin umat, sehingga dengan mudah yang tidak sependapat segera dibasmi agar tdk menggoyang kekuasaan negara. Wanita harus dijaga kehormatannya, shg tdk boleh sekolah & berkegiatan diluar rumah. Ini bukan mengekang kebebasan tapi itulah aturan agama yang harus ditegakkan, agar ada kepatuhan mutlak pd pemimpin umat. Sayangnya yahudi, amerika dkk menggulingkan sistem khilafah di afganistan, sehingga tidak bisa bertahan lama

Tapi kita yakin di Indonesia, sebentar lagi sistem khilafah akan bs diterapkan, karena pemilu mendatang PKS pasti menang. Karena sdh terbukti dibeberapa pemilihan kepala daerah, jaringan PKS dll sangat kuat, apalagi dengan berhasilnya kampanye agar masyarakat apatis & agar utk Golput bagi pemilih yang tidak milih PKS atau calon PKS, membuat banyak pemilihan kepala daerah akhirnya bisa dimenangkan oleh PKS karena partisipasi masyarakat untuk memilih dalam pilkada, pemilu itu seringkali hanya mencapai 40an%, demikian juga nanti pemilu 2014. Bisa dipastikan PKS bisa jadi 3 besar peraih kursi DPR, dan 2019 bisa jadi partai peraih kursi terbanyak.

Karena kekuasaan sudah didepan mata, maka begitu peluang terbuka, agar nantinya kaum yahudi dll tidak bisa menggulingkan sistem khilafah seperti di Mesir dll maka sebaiknya yang tidak sepaham dg PKS, FPI dll harus segera disingkirkan, diburu dll atau kalau tdk sempat dihabisi ya biar jadi manusia perahu lari mengungsi keluar negeri & dilarang pulang lagi. Jadi yahudi, liberal dll tidak bisa membuat kekacauan seperti mesir & afganistan dll. Karena Yahudi, liberal, atheis dll itu bisa menggulingkan sistem khilafah karena adanya bantuan masyarakat yg tdk sepaham tapi tidak segera dihabisi itu.

Maka schok therapy, seperti kasus penyiraman air oleh komandan FPI Munarman pada atheis ilmuwan sampah dari UI, penyegelan & pengusiran kaum sesat, liberal dll bisa membuka mata kaum muslim, bahwa  betapa banyak sebenarnya kaum kafir, liberal, agen yahudi, ngaku islam tapi kritik pemimpin2 umat, kaum atheis, kaum non muslim dll yg harus dimusnahkan

Salam, Juli 2013
Saya sudah medukung FPI, PKS dll ya, jadi kalau sudah berkuasa, nanti saya & keluarga saya jangan masuk data orang2 yg harus dimusnahkan ya..

http://id.berita.yahoo.com/empat-alasan-presiden-mesir-digulingkan-231922960.html
Empat Alasan Presiden Mesir Digulingkan

Meskipun terpilih secara demokratis dalam sebuah pemilihan umum yang jujur dan adil pada awal 2012 lalu, Presiden Mesir Muhamad Mursi dengan cepat kehilangan dukungan di dalam negeri.

Rabu 3 Juli 2013, Mursi resmi digulingkan oleh militer Mesir. Ketika mengumumkan pengambilalihan kekuasaan, Panglima Angkatan Bersenjata Mesir Jenderal Abdul Fatah al-Sisi didampingi oleh ulama Al-Azhar, pemimpin Gereja Kristen Koptik, pemimpin oposisi Muhammad elBaradei, pemimpin Partai Islam Nour dan tokoh gerakan Tamarod yang mengorganisir unjukrasa di Lapangan Tahrir.

Masa satu tahun kepemimpinan Mursi memang diwarnai ketegangan antara Ikhwanul Muslimin dan kaum oposisi.  Ada sejumlah alasan mengapa kepemimpinan Mursi yang semula meraih 52 persen suara dalam Pemilihan Presiden setahun lalu, dinilai gagal dan justru memecah-belah Mesir.

1. Dominasi Ikhwanul Muslimin

Ketidaksukaan sebagian warga Mesir pada kelompok Ikhwanul Muslimin, partai pemenang Pemilu Mesir dan partai asal Presiden Mursi, menguat setahun terakhir.

Ada tuduhan kalau Mursi sengaja memberikan kursi-kursi kekuasaan penting hanya pada kader-kader Ikhwanul Muslimin. Terakhir, dia menunjuk tujuh gubernur baru yang semuanya berlatar belakang Ikhwanul Muslimin.

Namun pendukung Mursi membantah hal ini. Mursi disebut-sebut telah menawarkan kursi vital di kabinet dan lembaga negara lainnya pada kaum oposisi namun semua ditolak.

2. Memburuknya Ekonomi

Setahun setelah memerintah, kondisi perekonomian Mesir terus memburuk. Investasi asing tidak kunjung datang, sementara sektor pariwisata yang merupakan salahsatu tulang punggung ekonomi Mesir, tak kunjung pulih. Harga bahan makanan, bahan bakar dan komoditas lain terus meroket. Listrik seringkali mati karena ketiadaan bahan bakar.

Kabinet Mursi sebenarnya sedang menegosiasikan pinjaman lunak dari IMF sebesar US$ 4,8 miliar. Namun, jika pun disetujui, pinjaman ini akan memaksa pemerintah Mesir memotong subsidi di berbagai sektor, yang justru berpotensi menimbulkan keresahan sosial.

3. Dekrit Presiden 22 November 2012

Keputusan Mursi menerbitkan sebuah dekrit presiden pada 22 November 2012 lalu dinilai sebagai sebuah kesalahan fatal. Dalam dekrit itu, Mursi memecat jaksa agung, membuat semua keputusan presiden kebal dari gugatan hukum (judicial review) dan menegaskan keabsahan parlemen Mesir. Keabsahan parlemen sebelumnya sempat digugat oleh beberapa pihak.

Sebulan setelah dekrit itu diterbitkan, pemerintahan Mursi menggelar referendum untuk mengesahkan konstitusi baru Mesir. Tindakan ini pun dikritik karena dinilai sepihak dan terburu-buru. Konstitusi itu dinilai hanya mencerminkan kepentingan kelompok Mursi dan tidak dibuat dengan mempertimbangkan elemen politik lain di Mesir.

4. Pelanggaran Demokrasi dan HAM

Setahun kepemimpinan Mursi diwarnai banyak aksi pelanggaran Hak Asasi Manusia, demokrasi dan toleransi beragama. Dia dinilai gagal melakukan reformasi sektor keamanan terutama di kepolisian, paramiliter dan dinas intelijen Mesir.

Ketika polisi Mesir terlibat pembantaian di Port Said, Januari 2013 lalu dan 30 orang meninggal, Mursi dinilai tidak berusaha menindak pelakunya dengan tegas. Serangan terhadap gereja Kristen Koptik dan kaum minoritas pun meningkat.

Selain itu, parlemen Mesir yang didominasi Ikhwanul Muslimin dinilai berusaha terus menerbitkan undang-undang baru yang membatasi masyarakat sipil. Sebuah Rancangan UU tentang keberadaan NGO sedang dibahas dan disebut-sebut bakal mengontrol organisasi masyarakat sipil.

Semua faktor ini bersama-sama membuat gelombang anti Mursi terus menguat. Terlebih setelah sebuah gerakan populer yang menamakan dirinya `Tamarod` muncul pada awal tahun ini dan menggulirkan petisi untuk menggulingkan Mursi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar