CHEVRON SUDAH KUASAI 5 GUNUNG DI JAWA BARAT
Forumhijau.com - PT. Chevron Pasific Indonesia yang merupakan perusahaan terbesar yang bergerak dalam bidang minyak dan gas di Indonesia [dari data SKK Migas, Kamis (10/10/2013)], ingin kuasai sektor bisnis hulu minyak, dan gas di provinsi Jawa Barat.
Terbukti dengan sudah dikuasainya lima gunung, untuk menjalankan rencana mereka. Lima gunung tersebut diantaranya; Gunung Patuha, Gunung Gede, Gunung Salak, Gunung Pangrango, dan Gunung Halimun. Kelima gunung tersebut berhasil dikuasai oleh Chevron hanya dalam kurun waktu lima tahun sejak 2009 silam, dan rencananya perusahaan yang berasal dari Amerika Serikat ini akan ada tujuh gunung lagi yang akan dikuasai wilayah Jawa Barat.
Dari tujuh gunung yang mereka targetkan, tinggal beberapa gunung yang belum mereka kuasai. Yaitu Gunung Ciremai dan Gunung Papandayan. Rencananya di tahun 2014 ini, tepatnya pada bulan Juni gunung tertinggi di Jawa Barat (Ciremai) akan mereka tundukan.
Terkait dari rencana tersebut, masyarakat di sekitar area rencana pembangunan proyek Chevron menolak.
"Mereka menjanjikan kami segala hal, apa lagi dalam bentuk listrik. Tapi jika listrik dipenuhi, lalu kita masyarakat mau di buang kemana?" Ujar Oki di dusun Pajambon desa Cisantana, kecamatan Cigugur kabupaten Kuningan.
Masyarakat menolak bukan tanpa alasan. Datangnya Chevron Corporation yang membutuhkan lahan begitu luas, serta dikhawatirkan akan adanya dampak yang tidak baik bagi lingkungan tempat tinggal mereka.
"Kami sangat menolak jika perusahaan itu ada disini, dan ini bukan permasalahan desa kami saja, tetapi juga akan berimbas di wilayah tiga Cirebon pasti terkena dampaknya." pungkas Oki.
Perusahaan asal Amerika Serikat ini, bergerak di bidang Gheotermal (panas bumi). Kuningan dan palutungan adalah gerbang utama untuk mengeksploitasi gunung terbesar di Jawa Barat tersebut.
Tapi untuk sobat greener FHI ketahui, dari sisi energy Geothermal merupakan energy yang ramah lingkungan.
Panas bumi (geothermal) adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya. Secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan.
Panas bumi merupakan energi baru dan terbarukan (EBT) relatif ramah lingkungan, terutama karena tidak memberikan kontribusi gas rumah kaca, sehingga perlu didorong dan dipacu perwujudannya; pemanfaatan panas bumi akan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak sehingga dapat menghemat cadangan minyak bumi.
Potensi energi panas bumi di Indonesia mencakup 40% potensi panas bumi dunia, tersebar di 251 lokasi pada 26 propinsi dengan total potensi energi 27.140 MW atau setara 219 Milyar ekuivalen Barrel minyak. Kapasitas terpasang saat ini 1.194 atau 4% dari seluruh potensi yang ada. Dibandingkan dengan Filipina yang hanya memiliki potensi panas bumi 6.000 MW, akan tetapi sudah 14 persen yang dimanfaatkan, Indonesia masih jauh ketinggalan.
Pembangkit listrik tenaga Panas Bumi hampir tidak berdampak polusi atau emisi gas rumah kaca. Tenaga ini juga tidak berisik dan dapat diandalkan. Sayangnya, bahkan di banyak negara dengan cadangan panas bumi melimpah, sumber energi terbarukan yang telah terbukti ini tidak dimanfaatkan secara besar-besaran.
__._,_.___
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar