Awas, Antibiotika Sudah Tidak Mempan! Setiap 5 Menit Satu Anak Meninggal
Dr Poonam Khetrapal Singh, WHO Regional Director for South-East Asia, pada kesempatan The World Antibiotics Awareness Week, 16-22 November 2015 mengatakan bahwa setiap lima menit satu orang anak di wilayah WHO South-East Asia Region meninggal akibat bakteri yang resisten obat. Penggunaan antibiotika yang tidak tepat (salah guna atau juga kelebihan) adalah penyebab utama terjadinya resistensi antibiotika, yang merupakan salah satu ancaman kesehatan masyarakat yang penting.
Antibiotik terkadang tidak diresepkan dengan optimal, baik karena mungkin tidak dibutuhkan maupun karena pemilihan jenis yang tidak tepat atau juga karena dosis yang tidak tepat. Mencoba mengobati diri sendiri dengan minum antibiotika juga dapat merugikan. Juga ada masalah sebagian masyarakat yang tidak menyelesaikan jadwal antibiotikanya, atau di sisi lain malah mengkonsumsinya terlalu lama, penggunaaan antibiotika tidak tepat pada hewan adalah faktor-faktor yang dapat meningkatkan terjadinya resistensi pada antibiotika.
Negara-negara di dalam kawasan WHO South-East Asia Region (termasuk Indonesia) sudah menandatangani Deklarasi di Jaipur pada 2011, yang akan memprioritaskan upaya untuk penanggulangan resistensi antibiotika.
Setidaknya ada tujuh pemangku kepentingan dalam penanggulangan resistensi anti biotika ini, yaitu
1) Berbagai instansi di pemerintah, baik kesehatan, pertanian, kesehatan hewan dan lainnya, baik di tingkat pusat maupun daerah.
2) Organisasi profesi kesehatan dan yang terkait.
__._,_.___
Posted by: Demi Tanah Air <demitanahair@yahoo.com>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar