Konspirasi dan tirani media dlm menutupi kasus korupsi utamanya korupsi ME
by @TrioMacan2000
Eeng ing eeeng..saya kultwitkan ttg konspirasi dan tirani media dlm menutupi kasus korupsi utamanya korupsi ME petinggi Kejagung
Kemaren, lawyer Hartono, M Fajriska SH membuat konfrensi pers terkait kebohongan publik yg dilakukan Jamwas ME dlm kasus korupsi BRI. Konpers yg berlangsung jam 12 sd selesia itu membeberkan banyak kebohongan2 yg dilakukan Jamwas ME dlm rangka pembelaan dirinya. Pada konpres itu hadir sedikitnya 50 wartawan media cetak, TV dan media online. Mereka mendapatkan informasi yg lengkap keterlibatan ME, Beberapa TV juga merekam konpres tsb utk rencananya ditayangkan sore atau malam hari di stasiun2 TV nasional. Namun apa yg terjadi?
Ketika konpres terjadi dan bbrp saat setelah usai, ada informasi bhw ME dan Staf2nya kontak semua pemred dan minta jgn dimuat/disiarkan. Akibatnya, kebohongan publik yg dilakukan Jamwas ME dan informasi keterlibatannya dlm korupsi 500 di BRI batal dimuat/disiarkan. Dari 5 stasiun TV, puluhan media cetak dan online yg meliput konpres lawyer Hartono itu, hanya 2-3 media saja yg memuat beritanya. Pemuatan berita oleh 2-3 media itu (diantaranya sindo dan rakyat merdeka) itupun disebabkan ME dan cecunguk2nya terlewatkan kontak pemred
Lalu bgmn dgn puluhan media lain? Kenapa takut menyiarkan informasi dan fakta2 kebenaran di media mereka masing2? apa dasarnya? Yang pasti puluhan pemred2 media itu tidak akan takut sama ME dan kroni2 korupnya. Sy menduga ada unsur "suap" dibalik pembatalan itu
Harta alias uang haram ME diperkirakan lebih 1 triliun dari hasil "merampok, memeras, mencuri dan korupsi" selama ini. Dia mudah suap". Hanya dgn 5-10 juta per media, ME bisa bungkam suara kebenaran. Kebijakan dan idealisme media massa dapat dibeli dgn uang recehan. Kebalikannya, media massa pun mudah disuap utk muat berita tidak benar dan bangun opini sesat seperti pada kasus anas urbaningrum
Banyak Wartawan tdk pantas lagi dijuluki "kuli tinta", mungkin lebih pas dgn sebutan, maaf, "pelacur tinta" ? Pemuatan berita atas order. Bgmn kita bisa mengharapkan media massa sbg corong kebenaran, suara rakyat dan sumber informasi akurat jika pemrednya mudah dibeli? Bahkan stasiun TV sekelas ANTV, Metro, Global, MNC dan RCTI yg hadir saat konpers tsb juga batal siarkan krn tekanan/suap ME ??
Berapa uang ME habis utk menyuap pemred2 puluhan media massa kemaren? Ratusan juta? Milyaran? Kecil itu bagi ME sang raja korup. Lalu yg bisa kita /publik perbuat terhadap penyimpangan amanah yg dilakukan pemred2 atau media2 tsb? Tidak ada. Cukup sekedar tahu hehe
Saya berharap ada teman tuips yg berpofesi sbg wartawan dan ikut hadir dlm konpres kemaren membaca twit saya ini dan berikan tanggapan
Saya mau tahu persis berapa "harga diri pemred" mereka sehingga turuti permintaan ME utk tidak muat/siarkan berita ttg korupsi ME cs?
Saya juga mau tahu seberapa besar komitment dan moral media dlm perang melawan korupsi. Kasus ME adalah bukti praktek hitam dunia media Atau jangan2 ada jg wartawan atau pemred yg menawarkan diri ke ME cs utk bantu pembatalan pemuatan berita dan kompensasinya uang suap?
Bahkan kami juga tahu ada sebuah majalah berita mingguan sudah "deal" dgn ME cs utk memblokir berita2 korupsi ME di majalah tsb..GILAK !
Dengan hanya 1% dari hasil korupsi ME cs di BRI tsb, mereka sdh bisa membeli media dan mengendalikan berita. Sungguh mengenaskan
Bagi media2 massa tertentu, pejabat2 korup itu ATM & sumber penghidupannya. Selama kasus korupsi msh menggantung, pejabat2 bisa diperas?. Lalu mau sampai kapan hal ini terjadi? Bgmn dgn hak publik utk dapat informasi akurat? Bgmn dgn penegakan hukum dan keadilan? sebagian media massa kita sdh tak pedulikan lagi Idealisme itu. Urusan perut dan kelangsungan operasional media halalkan sgla cara. Cukup sekian dulu kultwit sekilas tentang konspirasi /kolusi para pemred media massa dgn Koruptor ME cs. Smga bermanfaat. Terima kasih
__._,_.___
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar