REFLEKSI : FPI adalah organisasi kelompok radikal Front Pembela Islam, yang sering melakukan tidakan teror terhadap warga yang tak mau menuruti kehendaknya, dalam konteks ini FPI selaku bersikap mau menangnya sendiri, jika ini terus menerus dibiarkan,maka bisa dipercaya bahwa FPI akan berkembang menjadi ISIS, yang akan menguasai seluruh wilayah NKRI. Sikap FPI yang semakin ekstrim anarkis, dan mengeluarkan ancaman-ancaman pembunuhan, disebabkan oleh karena sikap politik rezim neoliberal SBY, yang terkesan telah merubah fungsi negara yang seharusnya menlindungi seluruh wargaya, dan mengusahakan tercapainya kesejahteraan hidup rakyat banyak, tetapi SBY telah menjadikan fungsi negara sebagai polisi agama yang mengabdi pada kepentingan MUI dan kelompok kecil Islam fundamentalis atau Islam radikal yang menamakan dirinya Front Pembela Islam (FPI), sebagai attack dog dari rezim neoliberal SBY.
Kita semua tahu bahwa JENDRAL (bintang empat) SUSILO BAMBANG YUDHOYONO kelewat LELET alias LEMAH GEMULAI, digertak kelompok radikal Front Pembela Islam (FPI) untuk membubarkan Ahmadiyah saja langsung pucat dan gemetar, lalu segera di keluarkannyalah SKB yaitu surat keputusan pembekuan kegiatan Ahmadiyah (baca pembubaran Ahmadiyah). Seharusnya tugas utama Presiden sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan adalah menjaga konstitusi, namun ternyata Presiden SBY gagal menjaga konstitusi.
Jadi tak mengherankan jika sampai sekarang ini FPI semakin berani melakukan anarkisme, seperti yang kita saksikan dalam berita dibawah ini, yang mengarah pada tindakan teror, yang akan menganggu ketenteraman hidup orang banyak. Semakin berkembangnya keberanian FPI dalam melakukan tindakan anerkisme, tidak dapat dipandang secara terpisah dari kebijakan Presiden SBY, yang terkesan menggunakan FPI sebagai attack dog, dalam menghadapi segala macam tuntuan rakyat, seperti misalnya: tutuan perbaikan kesejahteraan hidup, hentikan penjualan kekayaan alam bumi Indonesia pada pihak asing, hentikan perusakan hutan-hutan, lindungi kaum minoritas dll.
Sikap Ketua DPRD DKI: Tangkap Provokator
FPI, sepenuhnya dapat dibenarkan; dan saya tambahkan selanjutnya bubarkan FPI untuk mencegah menjalarnya ISIS di NKRI.
Roeslan
Von: temu_eropa@yahoogroups.com [mailto:temu_eropa@yahoogroups.com]
Gesendet: Samstag, 4. Oktober 2014 00:55
An: GELORA_In; nasional-list@yahoogroups.com; temu_eropa@yahoogroups.com
Betreff: [temu_eropa] Re: Ketua DPRD DKI: Tangkap Provokator FPI
On 10/04/2014 12:38 AM, Awind wrote:
<http://metro.news.viva.co.id/news/read/544702-ketua-dprd-dki--tangkap-provokator-fpi> http://metro.news.viva.co.id/news/read/544702-ketua-dprd-dki--tangkap-provokator-fpi
Sabtu, 4 Oktober 2014 | 06:34 WIB
METRO
Ketua DPRD DKI: Tangkap Provokator
FPI
"Ini sudah masuk ranah hukum, silakan Kapolda untuk menindaklanjut."
ddd
Jum'at, 3 Oktober 2014, 20:07 Rendra Saputra, Rohimat Nurbaya
(Ilustrasi).Massa FPI bentrok dengan aparat kepolisian.
(Ilustrasi). Massa FPI bentrok dengan aparat kepolisian. ( <http://www.japanfocus.org> www.japanfocus.org)
<http://plus.google.com/101700157116083464169?prsrc=3> Follow us on Google+
VIVAnews - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, mengaku kecewa dengan tindakan anarkis massa Front Pembela Islam (FPI) yang melempari kantor DPRD DKI Jakarta dan Balai Kota Jakarta.
Aksi unjuk rasa FPI itu dilakukan untuk menolak dilantiknya Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menjadi gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo yang akan dilantik menjadi presiden RI ketujuh.
"Ini sudah masuk ranah hukum, silakan kapolda dan aparatnya untuk menindaklanjuti, dan tangkap pelaku yang sebenarnya, yang berani memprovokasi seperti ini," kata Prasetyo di Kantor DPRD DKI Jakarta, Jumat 3 Oktober 2014.
Disampaikan Prasetyo, sebenarnya DPRD DKI sudah terbuka menerima dan mempertimbangkan masukan-masukan yang disampaikan oleh FPI dan beberapa organisasi masyarakat lainnya terkait penolakan Ahok --sapaan Basuki-- menjadi gubernur.
Kata dia, DPRD DKI juga sudah pernah menerima pimpinan FPI berdialog untuk kemudian ditindak lanjuti dan disesuaikan konstitusi serta peraturan perundangan yang berlaku di pemerintahan.
"Saya kecewa dengan situasi seperti ini, kami kan sudah terbuka dengan teman-teman FPI dan FBR (Forum Betawi Rempug) juga semua sudah terbuka, tidak pernah dilarang, apa aspirasinya? Tapi kalau mereka seperti ini (anarkis), mau bagimana," tutur dia.
Prasetyo menambahkan, terkait dengan aksi anarkis FPI, mewakili anggota DPRD DKI dirinya mengecam apa yang telah dilakukan oleh massa FPI di Gedung DPRD DKI Jakarta dan Gedung Balai Kota Jakarta.
"Saya sangat mengecam tindakan anarkis FPI ini," ucap dia.
Baca juga:
<http://metro.news.viva.co.id/news/read/544688-demo-fpi-rusuh--seorang-polisi-terkena-sabetan-senjata-tajam> Demo FPI Rusuh, Seorang Polisi Terkena Sabetan Senjata Tajam
© VIVA.co.id
[Non-text portions of this message have been removed]
Posted by: Marco Polo <comoprima45@gmail.com>
Reply via web post | • | Reply to sender | • | Reply to group | • | Start a New Topic | • | Messages in this topic (1) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar