Kiai Dawam Sebarkan SMS Seruan Pemakzulan SBY
RMOL. Pengasuh Pondok Pesantren, Al Ishlah, Lamongan, Jawa Timur, KH. Dawam Saleh, mempunyai alasan menyebarkan pesan singkat seruan pemakzulan Presiden SBY ke sejumlah tokoh nasional. Dia menuding, SBY tidak bisa melaksanakan amanat rakyat.
"Korupsi dan banyak masalah yang tidak bisa diselesaikan, malah ditutupi. Pemilu juga kita yakin curang. Itu tidak dibuka-buka," katanya kepada Rakyat Merdeka Online (Selasa, 13/12).
Seruan pemakzulan yang disampaikan oleh alumnus Pondok Pesantren Darussalam Gontor Ponorogo ini bukan ajakan melakukan makar. Karena seruan dia untuk memakzulkan SBY harus ditempuh dengan cara-cara konstitusional. "Yaitu (memakzulkan) lewat DPR, menyatakan hak menyatakan pendapat," jelasnya.
Selain itu, katanya, KPK juga harus menyeret Mantan Gubernur Bank Indonesia Boediono dan mantan Ketua KSSK Sri Mulyani ke Pengadilan Korupsi untuk mempertanggungjawabkan kebijakan bailout Bank Century. Bila memang itu dilakukan KPK, tentu SBY juga akan ikut bertanggung jawab.
"Kan SBY bertanggung jawab atas kebijakan Boediono-Sri Mulani. Dalam pidatonya setelah Rapat Paripurna DPR soal Century, dia kan menyampaikan bertanggung jawab. Nah, kalau Boediono dan Sri Mulyani diseret ke pengadilan, dia harus bertanggung jawab. Itu juga sudah otomatis DPR menyatakan hak menyatakan pendapat," jelasnya.
Lalu apa hubungannya dengan aksi bakar diri Sondang Hutagalung?
"Jadi jangan disia-siakan satu nyawa Sondang. Kematian Sondang itu isyarat dari langit. Meskipun dia tidak menyuarakan, tapi dia melakukan itu di depan Istana Negara. Dan kemudian ada beberapa tanda zaman yang sebenarnya menunjukkan bahwa SBY-Boediono itu nggak berkah," sebutnya.
Dia mengklaim, rakyat sudah tidak betah lagi melihat keadaan seperti ini. Selain itu, masih katanya, para kiai yang ada di desa-desa, yang mengikuti pemberitaan media, setuju dengan seruannya tersebut.
Sebelumnya, Kiai Dawam mengakui telah menyebarkan seruan pemakzulan SBY lewat pesan singkat.
Begini bunyinya:
"Pemakzulan SBY adalah wajib. Siapa menunda sampai th 2014 adalah berdosa, jangan sia2kan satu nyawa Sondang. Sampaikan ini kpd siapa saja. Wass. KH. Dawam Saleh, Pengasuh Ponpes al-Ishlah, Lamongan." [zul]
RMOL. Pengasuh Pondok Pesantren, Al Ishlah, Lamongan, Jawa Timur, KH. Dawam Saleh, mempunyai alasan menyebarkan pesan singkat seruan pemakzulan Presiden SBY ke sejumlah tokoh nasional. Dia menuding, SBY tidak bisa melaksanakan amanat rakyat.
"Korupsi dan banyak masalah yang tidak bisa diselesaikan, malah ditutupi. Pemilu juga kita yakin curang. Itu tidak dibuka-buka," katanya kepada Rakyat Merdeka Online (Selasa, 13/12).
Seruan pemakzulan yang disampaikan oleh alumnus Pondok Pesantren Darussalam Gontor Ponorogo ini bukan ajakan melakukan makar. Karena seruan dia untuk memakzulkan SBY harus ditempuh dengan cara-cara konstitusional. "Yaitu (memakzulkan) lewat DPR, menyatakan hak menyatakan pendapat," jelasnya.
Selain itu, katanya, KPK juga harus menyeret Mantan Gubernur Bank Indonesia Boediono dan mantan Ketua KSSK Sri Mulyani ke Pengadilan Korupsi untuk mempertanggungjawabkan kebijakan bailout Bank Century. Bila memang itu dilakukan KPK, tentu SBY juga akan ikut bertanggung jawab.
"Kan SBY bertanggung jawab atas kebijakan Boediono-Sri Mulani. Dalam pidatonya setelah Rapat Paripurna DPR soal Century, dia kan menyampaikan bertanggung jawab. Nah, kalau Boediono dan Sri Mulyani diseret ke pengadilan, dia harus bertanggung jawab. Itu juga sudah otomatis DPR menyatakan hak menyatakan pendapat," jelasnya.
Lalu apa hubungannya dengan aksi bakar diri Sondang Hutagalung?
"Jadi jangan disia-siakan satu nyawa Sondang. Kematian Sondang itu isyarat dari langit. Meskipun dia tidak menyuarakan, tapi dia melakukan itu di depan Istana Negara. Dan kemudian ada beberapa tanda zaman yang sebenarnya menunjukkan bahwa SBY-Boediono itu nggak berkah," sebutnya.
Dia mengklaim, rakyat sudah tidak betah lagi melihat keadaan seperti ini. Selain itu, masih katanya, para kiai yang ada di desa-desa, yang mengikuti pemberitaan media, setuju dengan seruannya tersebut.
Sebelumnya, Kiai Dawam mengakui telah menyebarkan seruan pemakzulan SBY lewat pesan singkat.
Begini bunyinya:
"Pemakzulan SBY adalah wajib. Siapa menunda sampai th 2014 adalah berdosa, jangan sia2kan satu nyawa Sondang. Sampaikan ini kpd siapa saja. Wass. KH. Dawam Saleh, Pengasuh Ponpes al-Ishlah, Lamongan." [zul]
__._,_.___
MARKETPLACE
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar