TEMPOgate 2 : Kasus IPO Krakatau STeel
Tweet from @ratu_adil
-----------------------------
@ratu_adil: Oke, karena ada permintaan dari mbak @terbangtinggi13, saya akan kultwit soal skandal Tempo di kasus IPO Krakatau STeel (KRAS) #TempoGate
Kultwit ini akan melibatkan juga akun @reinhard_ngl, wartawan Kompas yang menjadi korban 'kejahatan' Tempo di skandal IPO KS #TempoGate
Gaung IPO Krakatau Steel (selanjutnya disebut KS) dimulai sekitar Agustus 2010. KS, akhirnya dapat restu melakukan IPO senilai Rp 1,1 triliun
Penjamin emisi/broker yg menangani IPO KS adalah Mandiri Sekuritas, Danareksa dan Bahana, semuanya BUMN. Mandiri sekuritas (broker saham) adalah anak usaha Bank Mandiri (BUMN) yang saat itu dipimpin Agus Martowardoyo (sekarang Menkeu)
Dari IPO KS senilai Rp 1,1 triliun, Partai Demokrat meminta jatah 'gratis' saham KS senilai Rp 400 miliar. Partai Demokrat memesan jatah gratis IPO KS Rp 400 miliar melalui Harry Supoyo. Agar bisa memberikan jatah 'gratis' tersebut, harga saham IPO KS tentu harus murah, supaya ketika diperdagangkan harganya lsg naik tinggi. Jadilah harga IPO KS ditetapkan Rp 850 per saham. Padahal valuasi wajarnya Rp 1.100an
Lantas apa hubungannya harga murah itu dengan jatah 'gratis' Partai Demokrat Rp 400 miliar?
Jadi begini, Partai Demokrat dpt jatah gratis IPO KS di harga Rp 850 senilai Rp 400 miliar. Nah, kalau harga saham KS menyentuh Rp 1.350, maka nilai barang yg dipegang Partai Demokrat menjadi Rp 635 miliar dari Rp 400 M. Dengan cara ini, Partai Demokrat akan mengembalikan nilai Rp 400 miliar dan menerima untung Rp 235 miliar tanpa modal apapun
Nah, para ekonom mencium gelagat mencurigakan ini sejak proses IPO KS masih berlangsung. Akhirnya 13 ekonom terkemuka mencoba menguak skandal Partai Demokrat dan jatah gratis IPO KS senilai Rp 400 miliar
Menteri BUMN saat itu, Mustafa Abubakar, mencari cara agar namanya tidak toercoreng oleh kasus IPO KS. Apalagi, saat itu wacana reshuffle kabinet sudah dimulai. Mustafa harus mengamankan posisinya di skandal IPO KS. Beruntung si MUstafa Abubakar ini. Penasihat beliau adalah Bambang Hari Murti, eks pimred Tempo yg juga jadi petinggi Dewan Pers. Dan kebetulan pula, Bambang Hari Murti sangat dekat dengan Kitacomm, PR agensi yg selalu pegang IPO.
Bambang Hari Murti dan Kitacomm lalu merancang strategi pengalihan isu skandal IPO KS yang melibatkan Partai Demokrat Rp 400 M. Bambang Hari Murti dan Kitacomm pun lalu memfitnah wartawan2 pasar modal dgn menuding terjadi pembelian IPO KS oleh jurnalis . Majalah Tempo pun menjadikan headline soal tudingan wartawan2 pasar modal 'minta gratis' alias peras KS agar dapat jatah IPO . Majalah Tempo menuding 30 wartawan pasar modal 'memeras' KS
Pengalihan isu oleh Tempo ini pun sukses memendam skandal jatah gratis IPO KS pada Partai Demokrat yg hendak dibongkar 13 ekonom. Akhirnya, kita tidak mendengar lagi besutan media pers soal kasus jatah gratis IPO KS pada Partai Demokrat
Bambang Hari Murti, Kitacomm dan Tempo bahu membahu membesar2kan tuduhan wartawan2 pasar modal memeras KS agar dapat jatah IPO. Sementara itu, Dewan Pers pun melakukan penyidikan terhadap wartawan2 yang disebut Tempo memeras KS, dimotori Bambang Hari Murti. Penyidikan Dewan Pers berakhir nihil. Tak satu pun wartawan pasar modal yang ditetapkan bersalah atas tuduhan TEMPO
Hanya ada satu korban yaitu wartawan kompas bernama @reinhard_ngl yang akhirnya dicopot dari Kompas gara2 Tempo salah tuduh. Sementara beberapa wartawan lainnya yang juga dituduh Tempo padahal tidak terbukti di penyidikan Dewan Pers, mengundurkan diri. Intinya, Tempo sukses mengalihkan isu skandal IPO KS -Partai Demokrat menjadi isu wartawan peras KS
Berdasarkan wawancara saya dengan @reinhard_ngl yg jadi korban salah tuduh oleh Tempo ini, hingga saat ini Tempo tdk minta maaf. Itukah etika jurnalisme yang sehat? Bull Sh*t ! Tempo is a big fart media ever
Hingga saat ini, saudara @reinhard_ngl masih berjuang via jalur hukum menuntut Tempo yg berlaku sewenang2. Lanjutkan perjuanganmu menggoyahkan arogansi Tempo wahai @reinhard_ngl, publik twitter mendukungmu !
Tweet from @ratu_adil
-----------------------------
@ratu_adil: Oke, karena ada permintaan dari mbak @terbangtinggi13, saya akan kultwit soal skandal Tempo di kasus IPO Krakatau STeel (KRAS) #TempoGate
Kultwit ini akan melibatkan juga akun @reinhard_ngl, wartawan Kompas yang menjadi korban 'kejahatan' Tempo di skandal IPO KS #TempoGate
Gaung IPO Krakatau Steel (selanjutnya disebut KS) dimulai sekitar Agustus 2010. KS, akhirnya dapat restu melakukan IPO senilai Rp 1,1 triliun
Penjamin emisi/broker yg menangani IPO KS adalah Mandiri Sekuritas, Danareksa dan Bahana, semuanya BUMN. Mandiri sekuritas (broker saham) adalah anak usaha Bank Mandiri (BUMN) yang saat itu dipimpin Agus Martowardoyo (sekarang Menkeu)
Dari IPO KS senilai Rp 1,1 triliun, Partai Demokrat meminta jatah 'gratis' saham KS senilai Rp 400 miliar. Partai Demokrat memesan jatah gratis IPO KS Rp 400 miliar melalui Harry Supoyo. Agar bisa memberikan jatah 'gratis' tersebut, harga saham IPO KS tentu harus murah, supaya ketika diperdagangkan harganya lsg naik tinggi. Jadilah harga IPO KS ditetapkan Rp 850 per saham. Padahal valuasi wajarnya Rp 1.100an
Lantas apa hubungannya harga murah itu dengan jatah 'gratis' Partai Demokrat Rp 400 miliar?
Jadi begini, Partai Demokrat dpt jatah gratis IPO KS di harga Rp 850 senilai Rp 400 miliar. Nah, kalau harga saham KS menyentuh Rp 1.350, maka nilai barang yg dipegang Partai Demokrat menjadi Rp 635 miliar dari Rp 400 M. Dengan cara ini, Partai Demokrat akan mengembalikan nilai Rp 400 miliar dan menerima untung Rp 235 miliar tanpa modal apapun
Nah, para ekonom mencium gelagat mencurigakan ini sejak proses IPO KS masih berlangsung. Akhirnya 13 ekonom terkemuka mencoba menguak skandal Partai Demokrat dan jatah gratis IPO KS senilai Rp 400 miliar
Menteri BUMN saat itu, Mustafa Abubakar, mencari cara agar namanya tidak toercoreng oleh kasus IPO KS. Apalagi, saat itu wacana reshuffle kabinet sudah dimulai. Mustafa harus mengamankan posisinya di skandal IPO KS. Beruntung si MUstafa Abubakar ini. Penasihat beliau adalah Bambang Hari Murti, eks pimred Tempo yg juga jadi petinggi Dewan Pers. Dan kebetulan pula, Bambang Hari Murti sangat dekat dengan Kitacomm, PR agensi yg selalu pegang IPO.
Bambang Hari Murti dan Kitacomm lalu merancang strategi pengalihan isu skandal IPO KS yang melibatkan Partai Demokrat Rp 400 M. Bambang Hari Murti dan Kitacomm pun lalu memfitnah wartawan2 pasar modal dgn menuding terjadi pembelian IPO KS oleh jurnalis . Majalah Tempo pun menjadikan headline soal tudingan wartawan2 pasar modal 'minta gratis' alias peras KS agar dapat jatah IPO . Majalah Tempo menuding 30 wartawan pasar modal 'memeras' KS
Pengalihan isu oleh Tempo ini pun sukses memendam skandal jatah gratis IPO KS pada Partai Demokrat yg hendak dibongkar 13 ekonom. Akhirnya, kita tidak mendengar lagi besutan media pers soal kasus jatah gratis IPO KS pada Partai Demokrat
Bambang Hari Murti, Kitacomm dan Tempo bahu membahu membesar2kan tuduhan wartawan2 pasar modal memeras KS agar dapat jatah IPO. Sementara itu, Dewan Pers pun melakukan penyidikan terhadap wartawan2 yang disebut Tempo memeras KS, dimotori Bambang Hari Murti. Penyidikan Dewan Pers berakhir nihil. Tak satu pun wartawan pasar modal yang ditetapkan bersalah atas tuduhan TEMPO
Hanya ada satu korban yaitu wartawan kompas bernama @reinhard_ngl yang akhirnya dicopot dari Kompas gara2 Tempo salah tuduh. Sementara beberapa wartawan lainnya yang juga dituduh Tempo padahal tidak terbukti di penyidikan Dewan Pers, mengundurkan diri. Intinya, Tempo sukses mengalihkan isu skandal IPO KS -Partai Demokrat menjadi isu wartawan peras KS
Berdasarkan wawancara saya dengan @reinhard_ngl yg jadi korban salah tuduh oleh Tempo ini, hingga saat ini Tempo tdk minta maaf. Itukah etika jurnalisme yang sehat? Bull Sh*t ! Tempo is a big fart media ever
Hingga saat ini, saudara @reinhard_ngl masih berjuang via jalur hukum menuntut Tempo yg berlaku sewenang2. Lanjutkan perjuanganmu menggoyahkan arogansi Tempo wahai @reinhard_ngl, publik twitter mendukungmu !
TEMPOgate
Tweet from @ratu_adil
-----------------------------
@ratu_adil: Teriakan Kongres Luar Biasa PSSI Bergemuruh di Rapat Akbar Sepak Bola Nasional http://t.co/uu0OiuPG. #TempoGate
TEMPO sebagai bagian kelompok Jenggala, bela mati2an Arifin Panigoro. LOL => PSSI: Rapat Akbar Sia-sia http://t.co/pDPLiM6p
Sejak berafiliasi dengan geng Jenggala, pemberitaan Tempo cenderung berpihak. Pada masa transisi 1998 - 2004, pemberitaan Tempo fokus membongkar kasus di perusahaan2 yang menjadi donatur partai lain
Pada 1998 - 2004, Tempo giat membongkar kasus-kasus Bob Hasan (Donatur Golkar)
Pada 1998 - 2004, Tempo giat membongkar kasus-kasus Keluarga Ongko (Donatur PDIP)
Tapi pengusaha2 yang beralih donasi ke Partai Demokrat, tidak dihajar oleh Tempo. Apa pernah Tempo membongkar skandal Lippo, Sinarmas atau lainnya pada periode tersebut? Not at All
Tempo juga tidak pernah partisipasi aktif dalam memongkar pemutihan pajak Paulus Tumewu oleh Sri Mulyani
Tempo sempat membongkar kasus pajak Asian Agri, tapi begitu Asian Agri ikutan donasi ke Demokrat, Tempo sunyi. Malah rumor yang beredar, Tommy Winata yang pernah sengketa dengan Tempo pun akhirnya membeli saham Tempo (TMPO) di Bursa Efek. Bambang Hari Murti yang sempat dipenjara gara2 berani lawan Tommy Winata pun akhirnya dibebaskan setelah 'berkongsi
Kita tidak pernah melihat adanya berita negatif dari Tempo soal Sri Mulyani, Boediono dan kelompok Jenggala lainnya. Dalam menulis pemberitaan soal kasus-kasus yang menimpa grup Medco dan bosnya Arifin Panigoro, Tempo juga diam2 saja
Pada kasus IPO Krakatauu Steel, Tempo juga bela mati2an kepentingan Mustafa Abubakar dan SBY. Harga IPO Krakatau Steel yang semua analis, media dll dikatakan terlalu murah, Tempo satu2nya media yg bilang harga IPO KS wajar
Partai Demokrat yang membeli 'gratis' IPO KS senilai Rp 400 miliar, saat itu sedang dibongkar oleh para ahli ekonomi. 13 Ekonom menuntut penyidikan IPO KS lantaran Partai Demokrat diketahui mendapat jatah gratis senilai Rp 40 Miliar. Tempo, malah menuliskan bahwa IPO KS wajar dan tidak ada masalah
So, kalo masih ada yang bilang grup Tempo itu fair, mungkin perlu cek ke Psikiater
Bagi follower @gm_gm (Goenawan Mohammad) silakan cek sendiri, beliau akhirnya mengakui kalau dia bagian dari tim kampanye Boediono. Pernyataan @gm_gm merupakan bukti nyata kenapa Tempo tidak pernah usik Boediono dan Sri Mulyani dalam kasus Century
Pertanyaannya kemudian adalah kenapa Dewan Pers diam saja melihat keberpihakan TEMPO pada kubu Boediono-Sri Mulyani? Karena, Bambang Hari Murti (eks Pimred TEMPO) sekarang jadi petinggi Dewan Pers. Itulah sebabnya, TEMPO bisa seenak udelnya bela mati2an Boediono dan Sri Mulyani dalam kasus Century
Keberpihakan TEMPO pada kepentingan pemodal asing perlu diwaspadai, TEMPO telah jadi kaki tangan asing via Boediono - Sri Mulyani. Akhirnya kita semua bisa menyadari kenapa TEMPO juga menjadi media yang sangat mendukung kenaikan BBM. Seperti kita tahu, kenaikan harga BBM merupakan salah satu pengejawantahan Deregulasi Keuangan yang dirancang Sri Mulyani
Lagi-lagi, kita menemukan Tango nan seirama antara pemberitaan TEMPO dengan kebijakan Sri Mulyani
Wahai Pemuda! Jangan kau terhanyut oleh buaian TEMPO yang telah menjadi kaki tangan asing via Sri Mulyani-Boediono. TEMPO tidak lagi berpihak pada kepentingan rakyat, melainkan kepentingan asing
Bagi teman2 tweeps yang suka duduk2 ngupi di Salihara, mungkin perlu tahu, itu dana pembangunannya dari Sinarmas. Info dari tim di lapangan, 'pengamanan' TEMPO atas kasus Illegal Logging Sinarmas 'dibayar' dengan dana Salihara #TempoGate
So..so.. Jangan heran kalau TEMPO tidak pernah investigasi soal kasus Sinarmas versus Greenpeace. TEMPO diminta diam soal Illegal Logging Sinarmas, karena SBY akan pasang badan. Jadilah hadiah dana utk Salihara
Tweet from @ratu_adil
-----------------------------
@ratu_adil: Teriakan Kongres Luar Biasa PSSI Bergemuruh di Rapat Akbar Sepak Bola Nasional http://t.co/uu0OiuPG. #TempoGate
TEMPO sebagai bagian kelompok Jenggala, bela mati2an Arifin Panigoro. LOL => PSSI: Rapat Akbar Sia-sia http://t.co/pDPLiM6p
Sejak berafiliasi dengan geng Jenggala, pemberitaan Tempo cenderung berpihak. Pada masa transisi 1998 - 2004, pemberitaan Tempo fokus membongkar kasus di perusahaan2 yang menjadi donatur partai lain
Pada 1998 - 2004, Tempo giat membongkar kasus-kasus Bob Hasan (Donatur Golkar)
Pada 1998 - 2004, Tempo giat membongkar kasus-kasus Keluarga Ongko (Donatur PDIP)
Tapi pengusaha2 yang beralih donasi ke Partai Demokrat, tidak dihajar oleh Tempo. Apa pernah Tempo membongkar skandal Lippo, Sinarmas atau lainnya pada periode tersebut? Not at All
Tempo juga tidak pernah partisipasi aktif dalam memongkar pemutihan pajak Paulus Tumewu oleh Sri Mulyani
Tempo sempat membongkar kasus pajak Asian Agri, tapi begitu Asian Agri ikutan donasi ke Demokrat, Tempo sunyi. Malah rumor yang beredar, Tommy Winata yang pernah sengketa dengan Tempo pun akhirnya membeli saham Tempo (TMPO) di Bursa Efek. Bambang Hari Murti yang sempat dipenjara gara2 berani lawan Tommy Winata pun akhirnya dibebaskan setelah 'berkongsi
Kita tidak pernah melihat adanya berita negatif dari Tempo soal Sri Mulyani, Boediono dan kelompok Jenggala lainnya. Dalam menulis pemberitaan soal kasus-kasus yang menimpa grup Medco dan bosnya Arifin Panigoro, Tempo juga diam2 saja
Pada kasus IPO Krakatauu Steel, Tempo juga bela mati2an kepentingan Mustafa Abubakar dan SBY. Harga IPO Krakatau Steel yang semua analis, media dll dikatakan terlalu murah, Tempo satu2nya media yg bilang harga IPO KS wajar
Partai Demokrat yang membeli 'gratis' IPO KS senilai Rp 400 miliar, saat itu sedang dibongkar oleh para ahli ekonomi. 13 Ekonom menuntut penyidikan IPO KS lantaran Partai Demokrat diketahui mendapat jatah gratis senilai Rp 40 Miliar. Tempo, malah menuliskan bahwa IPO KS wajar dan tidak ada masalah
So, kalo masih ada yang bilang grup Tempo itu fair, mungkin perlu cek ke Psikiater
Bagi follower @gm_gm (Goenawan Mohammad) silakan cek sendiri, beliau akhirnya mengakui kalau dia bagian dari tim kampanye Boediono. Pernyataan @gm_gm merupakan bukti nyata kenapa Tempo tidak pernah usik Boediono dan Sri Mulyani dalam kasus Century
Pertanyaannya kemudian adalah kenapa Dewan Pers diam saja melihat keberpihakan TEMPO pada kubu Boediono-Sri Mulyani? Karena, Bambang Hari Murti (eks Pimred TEMPO) sekarang jadi petinggi Dewan Pers. Itulah sebabnya, TEMPO bisa seenak udelnya bela mati2an Boediono dan Sri Mulyani dalam kasus Century
Keberpihakan TEMPO pada kepentingan pemodal asing perlu diwaspadai, TEMPO telah jadi kaki tangan asing via Boediono - Sri Mulyani. Akhirnya kita semua bisa menyadari kenapa TEMPO juga menjadi media yang sangat mendukung kenaikan BBM. Seperti kita tahu, kenaikan harga BBM merupakan salah satu pengejawantahan Deregulasi Keuangan yang dirancang Sri Mulyani
Lagi-lagi, kita menemukan Tango nan seirama antara pemberitaan TEMPO dengan kebijakan Sri Mulyani
Wahai Pemuda! Jangan kau terhanyut oleh buaian TEMPO yang telah menjadi kaki tangan asing via Sri Mulyani-Boediono. TEMPO tidak lagi berpihak pada kepentingan rakyat, melainkan kepentingan asing
Bagi teman2 tweeps yang suka duduk2 ngupi di Salihara, mungkin perlu tahu, itu dana pembangunannya dari Sinarmas. Info dari tim di lapangan, 'pengamanan' TEMPO atas kasus Illegal Logging Sinarmas 'dibayar' dengan dana Salihara #TempoGate
So..so.. Jangan heran kalau TEMPO tidak pernah investigasi soal kasus Sinarmas versus Greenpeace. TEMPO diminta diam soal Illegal Logging Sinarmas, karena SBY akan pasang badan. Jadilah hadiah dana utk Salihara
__._,_.___
MARKETPLACE
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar