Membaca ketiga berita ini, seriuskah para aparatur negara itu mengatur dan menjalankan Republik ini? Atau mereka beralasan bahwa mereka bekerja secara profesional, maka karena arti dari profesional adalah bahwa pekerjaan adalah karena profesi, yakni mendapat gaji/penghasilan.
Maka atas nama profesionalisme, mereka bekerja sebagai aparatur negara adalah untuk mendapatkan gaji/penghasilan, persoalan urusan masyarakat, bangsa dan negara bukan urusan mereka, karena menurut mereka bekerja bukan untuk itu. Mereka bekerja adalah karena untuk mendapat penghasilan. Sedangkan untuk urusan masyarakat, bangsa dan negara, mereka menyerahkan pada orang yang mau memikirkannya, yang juga sering mereka ejek, sebagai orang yang kurang kerjaan, dengan cibiran, "urus aja diri kamu sendiri, ngapain sih orang2 itu kurang kerjaan mikir orang lain, masyarakat, bangsa, negara dll" Salam Haru - YMurdiono Mengenang Perjuangan Pahlawan Yg Dilecehkan Generasi Penerusnya ___________________________________ Berita Pertama http://www.mediaindonesia.com/read/2012/05/12/319279/289/101/Panggung-Acara-Waisak-Dirusak-Massa Panggung Acara Waisak Dirusak Massa
TEMANGGUNG--MICOM: Puluhan orang merusak panggung yang sedianya untuk tempat perayaan Waisak di Dusun Lamuk, Desa Kalimanggis, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung, Sabtu (12/5). Mereka juga mengancam warga di sekitar lokasi itu menggunakan celurit.
Sumber Media Indonesia yang enggan disebut namanya mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Jumlah orang yang datang sekitar 20 orang.
"Waktu itu massa dimungkinkan dari arah Kemuning, Sumowono. Ketika lewat, mereka berhenti dan memainkan gas sepeda motor. Mereka lalu naik ke panggung untuk acara Waisak, mereka lalu joget-joget sambil ngacung-ngacungkan celurit dan rantai besar," kata sumber tersebut.
Setelah itu, lanjut sumber lainnya, massa menggebrak-gebrak sejumlah kendaraan bermotor milih warga sipil. Sumber lainnya mengatakan, kaca sebuah mobil avanza yang kebetulan melintas di daerah itu juga dipecahkan oleh massa.
Tak berapa lama sejumlah anggota polisi datang untuk mengamankan lokasi dan berjaga di sekitar tempat itu. "Ya kondisi aman, sekarang sudah dijaga aparat untuk mengantisipasi sepulang mereka," tutur Romo Yamto, seorang Pandhita Agama Buddha.
Kapolres Temanggung AKB Susilo Wardhono menyatakan, pihaknya masih melakukan pengecekan. "Masih kita cek," ujar Kapolres.(TS/OL-2)
______________________ Berita Kedua http://www.mediaindonesia.com/read/2012/05/11/318992/289/101/Hebat-Kedatangan-Habib-Rizieq-di-Temanggung-Dijaga-1.054-Aparat- Hebat Kedatangan habib Rizieq Di Temanggung Dijaga 1054 Aparat
TEMANGGUNG--MICOM: Pihak kepolisian menyiagakan sebanyak 1.045 personel untuk pengamanan kedatangan Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab ke Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (12/5). Pengamanan itu untuk mengantisipasi potensi kerusuhan yang mungkin terjadi. Kedatangan Ketua FPI ke Temanggung untuk menghadiri acara Ulang Tahun Gerakan Pemuda Kabah (GPK) Jawa Tengah di Ponpes Ridho Allah, Kauman, Kecamatan Kaloran. "Temanggung ini baru sembuh dari luka pascakerusuhan 8 Februari 2011 silam. Masak harus ada kerusuhan lagi? Karenanya pengamanan kegiatan ini lebih ketat," kata Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Temanggung, Ajun Komisaris Besar (AKB) Susilo Wardhono, Jumat (11/5). Sebagaimana diketahui, saat pecah kerusuhan 8 Februari 2011 silam sejumlah gereja dirusak dan dibakar. Menurut Kapolres, dari 1.045 orang personel tersebut, 300 orang di antaranya dari Brimob Polda Jateng. 100 orang bantuan dari Kodim Temanggung. Selain itu, pihaknya juga mendapat bantuan personel pengamanan dari Polres Kabupaten dan Kota Magelang. "Nanti akan kita amankan secara keseluruhan. Kita kawal sejak dari bandara sampai lokasi. Juga di beberapa ruas jalan dan tempat-tempat ibadah agama lain seperti gereja dan vihara. Tiap tempat ibadah masing-masing dijaga 17-20 orang personel," kata Susilo. (TS/OL-10) ____________________ Berita Ketiga http://www.mediaindonesia.com/read/2012/05/12/319284/289/101/Kapolres-Sangkal-Ada-Ancaman-dengan-Senjata-Tajam Kapolres sangkal Ada Ancaman Dengan Senjata Tajam
TEMANGGUNG--MICOM: Kapolres Temanggung Ajun Komisaris Besar (AKB) Susilo Wardhono membenarkan kejadian pengrusakan mobil Avanza dan insiden kecil di panggung Waisak dan gereja. Hanya saja, Kapolres menyangkal ada massa yang membawa celurit dan mengacungkan pada warga.
Hal itu diungkapkan Kapolres, Sabtu (12/5), terkait acara Milad Gerakan Pemuda Kabah yang dilangsungkan di Dusun Kauman, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Kapolres menyatakan sudah ada kesepakatan dengan GPK tidak akan ada yang membawa senjata tajam.
"Tidak ada pengrusakan tempat ibadah. Itu hanya upaya, tapi bukan pengrusakan. Kalau pengrusakan mobil memang benar berdasarkan informasi yang saya terima. Tapi kami masih belum mendapat laporan dari pemilik mobilnya," kata Kapolres yang mengantisipasi kehadiran Ketua FPI Habib Rizieq Shihab dengan menyiapkan sedikitnya 1.045 aparat.
Sebelumnya dikabarkan, insiden sempat terjadi saat sekitar 50 orang GPK dari Kemuning, Sumowono lewat di Depan Vihara Satya Dharma Wirya dari Sekte Zensofong Kasogatan di Dusun Lamuk, Desa Kalimanggis, Kecamatan Kaloran. Mereka berhenti lalu menaiki panggung yang sedianya untuk Perayaan Waisak persis di depan vihara. Ulah mereka membuat karpet yang sudah digelar di panggung berantakan.
Kelompok itu kemudian bergerak turun ke Gereja Panthekosta tidak jauh dari vihara. Mereka berusaha masuk dengan menggoyangkan pagar, namun gagal karena pintu pagar gereja terkunci rapat. (TS/OL-2) |
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar