Minggu, 16 November 2014

[Media_Nusantara] Kejati Jatim Usut Pungli Tera & Proses Peneraan SPBU di Seluruh Jatim

 

Kejati Jatim Usut Pungli Tera & Proses Peneraan SPBU di Seluruh Jatim

Pengusutan perkara dugaan pungutan liar (pungli) dalam tera SPBU makin meluas. Penyidik Kejati Jatim tidak hanya mengusut praktik curang yang terjadi di Surabaya, tapi juga proses peneraan SPBU di seluruh Jatim.

Kejati Jatim meluaskan pengusutan kasus tersebut setelah menaikkan penyelidikan menjadi penyidikan. Data yang dihimpun Jawa Pos menyebutkan,perluasan itu dilakukan karena materi penyidikan terkait dengan praktik pungli oleh UPT Metrologi di bawah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim.

Dalam kurun 2007–2012, instansi tersebut melakukan tera tidak hanya di Surabaya, tapi juga di seluruh daerah di Jatim. Karena itulah, penyidik yakin praktik pungli seperti yang terjadi di Surabaya terjadi di daerah lain. Mengapa? Faktanya, jumlah petugas tera di unit tersebut hanya belasan orang. Padahal, SPBU yang harus ditera mencapai ratusan, bahkan ribuan.

Penyidikan diperluas dengan cara menyebar tim penyidik ke tujuh UPTD di Jatim. Tim tersebut langsung meminta dokumen bukti setoran retribusi tera yang dilakukan selama lima tahun dalam kurun waktu 2007–2012.

Dugaan awal penyidik, nilai pungli bakal jauh lebih besar daripada yang terjadi di Surabaya. Di Surabaya, tarif tera satu nozzle yang seharusnya Rp 40 ribu ditarik Rp 1,5 juta–Rp 2 juta. Sedangkan di daerah lain, sangat mungkin nilainya jauh lebih dari itu.

Sebab, dalam pemeriksaan pejabat UPT Metrologi, terungkap bahwa pungli diambil sebagai biaya operasional. Alasannya, saat itu tidak ada anggaran khusus untuk operasional petugas tera yang terjun ke daerah-daerah. Karena itulah, biaya operasional dimasukkan retribusi.

Selain itu, temuan pungli Rp 1,5 juta–Rp 2 juta terjadi di Surabaya. Padahal, jarak tempuh di daerah lebih jauh. Dengan begitu, semakin jauh lokasi SPBU, pungutannya diduga semakin besar.

Hanya, penyidik belum membuka dokumen hasil dari kunjungan ke kantor UPTD di Jatim. Kepala Seksi Penyidikan Pidana Khusus Kejati Jatim Rohmadi saat dikonfirmasi membenarkan adanya temuan tersebut. Menurut dia, penyidik juga membawa sejumlah dokumen pungutan retribusi yang dilakukan UPTD."Dokumennya sekarang masih dipelajari," ujarnya.

Sebagaimana diberitakan, Kejati Jatim mengusut pungli tera nozzle stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Sesuai aturan, tarif tera Rp 40 ribu per nozzle. Tapi, selama 2007 sampai 2012, pemilik SPBU dikenai Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta per nozzle. Pungli itu awalnya didapati terjadi di Surabaya. Temuan baru penyidik menguatkan praktik pungli terjadi se-Jawa Timur

catatan :

akhirnya kejaksaan memeriksa kasus "PERMAINAN TERA" yang berlangsung cukup lama, bahkan mungkin sejak SPBU ada di Indonesia. terkait dgn BBM sebenarnya masalahnya harus tidak berhenti disini atau di SPBU dan Metrologi saja, banyak penyimpangan Tera juga dilakukan di Truck Tanki pembawa BBM atau biasa disebut Transportir BBM yang selama ini di kelola oleh PT Patraniaga salah satu dari Anak Perusahaan PT Pertamina sendiri, juga pada Tera di DEPO BBM milik PT Pertamina

Kejaksaan harus menuntut Tuntas masalah ini, karena yang dirugikan cukup banyak, baik Negara maupun pengguna BBM atau konsumen, kenapa harus diusut tuntas ? karena selama ini banyak kasus penyalahgunaan yg terkait oleh BBM selalu tidak sampai tuntas atau disidangkan .... ada apa dengan para aparat keamanan kita ?

kembali masalah TERA, diluar Jawa Timur lebih tragis lagi .... kenapa ? karena para petugas TERAnya kebanyakan di lakukan oleh Pihak Kedua atau oleh Dinas Metrologi di Sub kan lagi ke perusahan2 yg telah ditunjuk oleh metrologi untuk men-tera dispenser SPBU dll, yg tentunya dari sisi kompetensi nya pasti patut diragukan, dan juga berpotensi "sangat bisa di ajak kerjasama" oleh para pengelola SPBU

terkait dengan besaran Bea Tera yang diduga dimanipulasi, memang tarifnya seringkali berubah - ubah sesuai dengan kebutuhan pengelola SPBU, kalo teranya di posisi minus bea-nya tentu besar (dalam posisi minus tentu konsumen yang akan dirugikan), standart Tera mestinya di posisi 0, dan tentu besaran bea Tera yg diberikan oleh pengelola SPBU ke petugas Tera pasti tidak akan sama seperti dengan yang tertulis di Kwitansi, belum lagi bea transportasi yang juga dibebankan oleh petugas Tera ke Pengelola SPBU

Bahkan menurut beberapa Manager SPBU, seringkali petugas tera dari Metrologi memberikan keluasaan operator SPBU untuk mengutak atik dan atau menera sendiri nozlenya dengan juga dibekali alat teranya juga , mereka akan panggil tim tera metrologi jika proses teranya sudah selesai ...... lalu dimana posisi petugas Tera Metrologi saat itu terjadi ? biasanya para petugas tera metrologi saat itu ada di tempat - tempat hiburan untuk pesta pesta yang nantinya semua beban biaya "hiburannya" yg cukup besar akan ditanggung oleh Pihak SPBU

Bisa dibayangkan berapa beban kerugian Konsumen BBM atas ulah yang dilakuan oleh Petugas SPBU dan Petugas Tera Metrologi, berapa juta liter BBM konsumen yang dicuri akibat perbuatan mereka ?

Harapan saya Kejaksaan mengusut secara tuntas masalah ini.. tidak hanya masalah PUNGLI nya tetapi juga masalah dugaan PENCURIAN BBM yang rugikan KONSUMEN

baca juga :

Manipulasi Tera SPBU, Kejati Jatim Duga Ada Pungli Terjadi Secara Strukturalhttp://jaringanantikorupsi.blogspot.com/2014/09/medianusantara-manipulasi-tera-spbu.html

Penyidik Kejati Jatim Temukan Dugaan Permainan Takaran dan Pungli Tera SPBU di Jatim Sejak 2007http://jaringanantikorupsi.blogspot.com/2014/09/medianusantara-penyidik-kejati-jatim.html


Kejati Usut Penyimpangan Tera SPBU, Puluhan Pengusaha SPBU Sudah Diperiksa ==> http://www.tribunnews.com/regional/2014/09/03/kejati-usut-penyimpangan-tera-spbu-puluhan-pengusaha-spbu-sudah-diperiksa


Penyalahgunaan mesin hitung, SPBU Milik Puan Maharani Disegel ==>http://m.liputan6.com/news/read/98078/spbu-milik-puan-maharani-disegel





Usut dugaan adanya manipulasi takaran BBM, 50 Pemilik SPBU Jawa Timur diperiksa Kejati Jatim ==>http://www.lensaindonesia.com/2014/09/02/50-pemilik-spbu-jawa-timur-diperiksa-kejati-jatim.html


Hiswana Migas Jatim Tuding Instansi Pengukur (Metrologi) sebagai sumber permasalahan dugaan Manipulasi Bea Tera http://jaringanantikorupsi.blogspot.com/2014/09/medianusantara-hiswana-migas-jatim.html

__._,_.___

Posted by: Al Faqir Ilmi <alfaqirilmi@yahoo.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar