#MAFIAMIGAS : Faisal Basri Sebut Ada Klan Soeharto di Petral
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi (Tim Antimafia Migas) Faisal Basri mengatakan pemeriksaan Pertamina Energy Trading Limited (Petral) akan dilakukan dengan membedah bisnis anak usaha PT Pertamina (Persero) tersebut sejak pertama kali berdiri pada 1976. Faisal menyebut dengan menganalisa komposisi kepemilikan saham Petral saat didirikan, diharapkan nantinya akan banyak temuan yang bisa diungkap ke publik oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said.
"Petral awalnya bernama Petra Oil, berdiri dan memiliki izin usaha di Hong Kong namun kegiatan usahanya fokus di Singapura. Komposisi kepemilikan sahamnya pertama kali itu Pertamina 40 persen, Tommy Soeharto 20 persen, Bob Hasan 20 persen, dan Yayasan Karyawan Pertamina 20 persen," ujar Faisal, Senin (24/11).
Faisal memperkirakan untuk dapat membedah Petral secara komprehensif dalam waktu enam bulan masa kerja Tim Antimafia Migas bukanlah perkara mudah. Namun, berbekal amanat dan kewenangan yang diberikan oleh Menteri ESDM, tim antimafia migas menurut Faisal akan melakukan yang terbaik.
Asal usul Petral yang dikemukakan Faisal tersebut berbeda dengan yang disebutkan Pertamina dalam situs resmi anak usahanya tersebut. Disebutkan Perta Group berdiri pada 1969 dan didirikan sebagai perusahaan joint venture antara Pertamina dengan interest group dari Amerika Serikat. Tidak disebutkan siapa saja yang tergabung dalam kelompok kepentingan negara Paman Sam tersebut.
"Perta Group awalnya didirikan untuk memasarkan produk minyak mentah dan produk oli Pertamina ke pasar Amerika Serikat. Perta Group mulai menjalankan bisnis tradingnya pada 1972 dengan mendirikan Petral," dikutip dari situs perusahaan.
Pada perkembangan selanjutnya, kepemilikan saham Petral sempat berpindah ke Perta Oil Marketing Corporation Limited perusahaan perdagangan dengan basis di Hong Kong, sementara yang menjalankan operasionalnya adalah Perta Oil Marketing Corporation, perusahaan asal California Amerika Serikat.
Pada September 1998, Pertamina kemudian menguasai seluruh saham Perta Group dan mengganti namanya menjadi Petral pada Maret 2001 sesuai persetujuan pemegang saham.
Pertamina Tutup-tutupi Impor BBM
Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri menantang PT Pertamina (Persero) untuk lebih terbuka terkait besaran impor minyak yang dilakukan selama ini. Hal tersebut untuk menghindari potensi melahirkan mafia.
"Pertamina selama ini menutup-nutupi besaran impor. Saya tuntut Pertamina untuk dibuka terkait ongkos," kata Faisal Basri di Kantor Kementerian ESDM di Jakarta, Senin (24/11/2015). Faisal menyebut, dengan menjual premium Rp8.500 per liter, Pertamina sebenarnya sudah untung."Sekarang harga premium Rp8.500 dan Pertamax Rp9.550. Harga Rp9.500saja sebenarnya Pertamina sudah untung. Ingat, Rp8.500 premium yang diproduksi pakai Ron88 tapi enggak cukup, jadi di blending dengan Ron92 dari impor. Supaya tidak terjadi silang sengketa dengan masyarakat. Makanya pemerintah meminta Pertamina harus membuka (diri)," kata dia.
__._,_.___
Posted by: Al Faqir Ilmi <alfaqirilmi@yahoo.com>
Reply via web post | • | Reply to sender | • | Reply to group | • | Start a New Topic | • | Messages in this topic (1) |
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar