[Attachment(s) from Al Faqir Ilmi included below] Siaran Pers IRESS : Terbukti Blok Mahakam akan Kembali Diserahkan kepada Total!, Tanggapan atas Pernyataan Menteri ESDM Jero Wacik
Siaran Pers IRESS : Terbukti Blok Mahakam akan Kembali Diserahkan kepada Total!, Tanggapan atas Pernyataan Menteri ESDM Jero Wacik
Situs berita Rakyat Merdeka Online (RMOL) pada hari ini (12/10/2012) memberitakan pernyataan Menteri ESDM Jero Wacik yang ditujukan langsung kepada kami, Marwan Batubara dan juga seluruh pendukung "Petisi Blok Mahakam untuk Rakyat". Pernyataan tersebut dapat dibaca pada links sbb:
· http://www.rmol.co/read/2012/10/12/81566/BLOK-MAHAKAM,-Menteri-Jero-Wacik-Suruh-Marwan-Batubara-Tanya-Langsung-Dirut-Pertamina
· http://www.rmol.co/read/2012/10/12/81583/Menteri-Jero-Wacik-Tuding-Petisi-Blok-Mahakam-sebagai-Orang-Kanan-yang-Tak-Suka-Pemerintah-
· http://www.rakyatmerdekaonline.com/news.php?id=81575
Secara ringkas Jero menyatakan: 1) Pertamina tidak mampu mengelola Blok Mahakam, silakan Marwan tanya langsung kepada Pertamina; 2) Marwan Batubara dan seluruh Penandatangan Petisi Blok Mahakam tidak mengerti masalah; 3) Keuangan Pertamina terbatas, jika dialokasikan seluruhnya untuk blok Mahakam, Pertamina bisa bangkrut dan ratusan proyek Pertamina yang lain akan terbengkalai; 4) Penandatangan petisi sebagai orang-orang kanan yang tidak suka kepada pemerintah; 5) Secara tidak langsung menuduh penandatangan petisi sebagai "nasionalis emosional" dan mengaku dirinya (Jero) sebagai nasionalis rasional; 6) Memastikan pemerintah telah berhitung secara rasional untuk kembali menyerahkan Blok Mahakam Total, Perancis dan Inpex, Jepang.
Sebelum menanggapi 6 butir pernyataan Jero di atas, perkenankan kami, Marwan Batubara, IRESS dan seluruh pendukung petisi mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kesediaan Menteri ESDM mengungkapkan sikap Pemerintah tentang Blok Mahakam secara terbuka, dan kepada RMOL yang berkenan menyosialisasikan hal tersebut. Dengan pernyataan tersebut para penandatangan petisi dan seluruh rakyat Indonesia telah memperoleh konfirmasi tentang satu hal penting: bahwa Pemerintah akan kembali memperpanjang kontrak Blok Mahakam kepada Total dan Inpex, serta menetapkan Total sebagai operator. Sebelumnya, Wamen ESDM Profesor Rudi Rubiandini, termasuk Kepala BP Migas, masih mencoba untuk bersandiwara dan menyembunyikan sikap pemerintah terebut.
Tanggapan IRESS atas pernyataan Jero Wacik:
1) Kemampuan Pertamina
Pertamina telah berulang-ulang menyatakan mampu mengelola blok Mahakam seperti dinyatakan oleh Dirut PHE Salis Aprilian, Direktur Ibrahim Husein maupun Dirut Karen Agustiawan. Memang pernyataan tersebut disampaikan pada saat Jero masih menjadi Menteri Pariwisata, sehingga mungkin saja Jero tidak paham tentang hal ini. Namun, jika Jero cermat, sebenarnya sesudah menjadi Menteri ESDM pun, Dirut Pertamina Karen Agustiawan kembali menyatakan sikap tersebut pada 27 Juli 2012 bahwa Pertamina mampu mengelola blok Mahakam!
Dengan begitu, yang lebih pantas bertanya kepada Pertamina adalah Jero, bukan Marwan Batubara. Namun, kami juga memahami bahwa bisa saja nantinya Karen menyatakan tidak mampu mengelola, karena Karen harus tunduk kepada perintah Jero atau petinggi negeri lainnya, kecuali jika Karen siap diganti dari posisi Dirut saat ini.
2) Marwan Batubara tidak mengerti masalah
Pertamina menyatakan mampu menjadi operator Mahakam dengan menunjukkan bukti keberhasilan mengelola Blok ONWJ dan WMO. Operasi di Blok ONWJ justru lebih sulit dibanding operasi di Blok Mahakam. Dengan begitu, kami sangat yakin bahwa Pertamina mampu menjadi operator Mahakam. Seandainya pun Pertamina menyatakan tidak mampu, kami dan seluruh petitor pasti tetap akan meminta agar Pertamina ditunjuk sebagai operator, karena hal tersebut konstiusional, jauh lebih bermartabat, menjamin ketahanan energi dan mendukung kemandirian bangsa. Jero mestinya paham bahwa teknologi bisa dibeli, tenaga ahli bisa disewa dan dana bisa dipinjam, sepanjang Pertamina dikelola oleh manajemen profesional yang bebas intervensi dan dijamin oleh pemerintah untuk memiliki aset cadangan blok Mahakam yang bisa dimonetisasi.
3) Keuangan Pertamina Terbatas
Jero mestinya paham bahwa keterbatasan keuangan di tangan, cash on hand, bukan masalah, sepanjang Pertamina memiliki underlying asset yang bisa menjamin kucuran kredit perbankan/lembaga keuangan. Apalagi jika hal ini didukung oleh jaminan pemerintah. Karena itu keuangan Pertamina yang terbatas bukan masalah, sepanjang pemerintah mendukung pemilikan cadangan nasional oleh Pertamina. Jero perlu memahami dari 4 miliar barel cadangan minyak nasional, Pertamina maksimal hanya memiliki sekitar 500 juta barel. Bandingkan dengan Petronas Malaysia (berpenduduk 20 juta) aset cadangannya sebesar 8 miliar barel (!!), Aramco Saudi Arabia (22 juta) 265 miliar barel dan PVDSA Venezuela (6 juta) 296 miliar barel. Semua pemerintah negara-negara tersebut mendukung BUMN negara sendiri untuk menguasai cadangan minyak nasional. Mengapa Jero menjadi kerdil dan tega merendahkan kemampuan bangsa sendiri? Padahal Pertamina merupakan salah satu perusahaan minyak tertua di dunia, dan yang juga telah membuktikan kemampuan mengoperasikan kilang-kilang LNG kelas dunia di Arun dan Badak.
4) Penandatang Petisi sebagai Orang Kanan
Pada waktu kami mengadvokasi penjualan Indosat (2002) oleh Pemerintahan Megawati kepada Temasek, mayoritas media Singapore menyebut kami sebagai "ultra nasionalists" Namun saat itu SBY-JK juga "memanfaatkan" kami dan isu Indosat ini saat kampanye Pilpres 2004. Partai-nya (SBY) dan Jero juga mengambil manfaat dari sikap kami mengadvokasi dominasi negara atas sumber daya ekonomi (SDE, dan juga SDA) melalui BUMN seperti Indosat. Sekarang, kami masih tetap konsisten mengadvokasi dominasi BUMN atas SDA milik negara, seperti Blok Mahakam oleh Pertamina. Lalu oleh Jero kami dianggap orang kanan yang tidak suka kepada pemerintah. Jero telah menjadi pragmatis dan oprortunis? Dalam hal ini kita perlu mengingatkan bahwa Pemerintah bisa saja menakut-nakuti dan melabel rakyat sesuka hati secara negatif jika berani melakukan advokasi dan kritik. Apakah Jero dan Pemerintahan SBY ingin menghidupkan kembali cara-cara orba yang sering menggunakan label subversif kepada rakyat sendiri?
5) Secara tidak langsung menuduh penandatangan petisi sebagai "nasionalis emosional"
Kami meminta Jero untuk hati-hati menilai dan menuduh penandatangan petisi. Kami mempunyai segenap argumentasi dan dasar perhitungan untuk mendukung sikap kami. Minimal sikap ini dijamin dan diamanatkan oleh konstitusi. Jero mestinya paham bagaimana A.S mengobarkan perang di Timteng dalam rangka mengamankan pasokan migas. China melalui CNOC, Petro-China dan Cinopec telah merambah secara global untuk menguasai sumber-sumber migas dunia. Lantas, mengapa pula Jero malah menyerahkan aset berharga Mahakam kepada asing? Dalam hal ini, tentu ada hal-hal yang perlu diklarifikasi oleh Jero, sekaligus ditelisik oleh DPR dan KPK. Justru dengan 6 butir pernyataan Jero di atas, kami menilai Jero telah menjadi seorang "a-nasionalist" dan penghianat konstitusi!
6) Pemerintah telah berhitung secara rasional untuk kembali menyerahkan Blok Mahakam Total, Perancis dan Inpex, Jepang.
Perintah konstitusi, kemandirian dan harga diri bangsa, serta kepentingan strategis nasional adalah dasar utama yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan strategis blok Mahakam. Pertimbangan seperti ini telah menjadi sikap hampir seluruh negara di dunia. Oleh sebab itu, yang harus dilakukan oleh Jero bukanlah bertanya kepada Pertamina dan menggunakan berbagai siasat licik, tetapi justru memerintahkan Pertamina untuk mengelola Blok Mahakam. Kami ingatkan agar Jero jangan sampai menggunakan kekuasaan dan dana untuk memanipulasi informasi dan membohongi publik dalam rangka berburu rente dan memperoleh dukungan politik dan logistik pemilu 2014.
Penutup
Kami mengangap sejumlah pejabat Pemerintah telah menyampaikan pendapat yang tidak memihak kepentingan nasional, mempertahankan dominasi asing, membingungkan sekaligus mencurigakan dalam kasus Blok Mahakam ini. Untuk itu kami meminta agar DPR segera menggunakan wewenang yang dimilki guna mengawasi dan mengamankan kepentingan rakyat. Selain itu, KPK pun diminta untuk terlibat aktif mengawasi jalannya proses penetapan keputusan perpanjangan kontrak Blok Mahakam.
Untuk mengklarifikasi dan menyampaikan tuntutan "Petisi Blok Mahakam untuk Rakyat", kami dan para penandatangan petisi meminta kesediaan Menteri ESDM Jero Wacik segera menerima kami di kantor Kementerian ESDM. Selain itu kami dan sejumlah tokoh yang mewakili petitor juga meminta Jero bersama tim pemerintah untuk segera melakukan debat terbuka terkait Blok Mahakam ini.
Jakarta, 12 Oktober 2012
Indonesian Resources Studies, IRESS
Direktur Eksekutif,
Marwan Batubara
marwanbatubara@yahoo.co.id
__._,_.___
Attachment(s) from Al Faqir Ilmi
1 of 1 File(s)
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar