Selasa, 29 Januari 2019

[Media_Nusantara] Re: [nasional-list] Re: [GELORA45] Jatam Kritik Visi Misi Lingkungan Hidup 2 Calon Presiden

 

PERTAMA.
DI INDONESIA nampak KETIDAK HADIRANNYA LEGAL  SYSTEM PEMEBERIAN IZIN LICENCE yang Mantap dan Systimatis serta Intergrated  dibidang CABANG2 PERKONOMIAN POKOK dan VITAL , baik dari segi EKONOMI ( Jenis Kekayaan dan sumber Bumi Alam yang Vital dan Exclusive  ) maupun dari segi HUKUM ( khussnya dari SEGI PERJANJIAN umumnya ( Forma  dan Isi Perjanjian & Perjanian Pelengkap dan Clausula Tambahan / Amandement of Agrrement  ) DAN KONTRAKT PEMBERIAN KONCESI dan IZIN  / LISENSI OPERATIONIL serta SYSTEM GARANSI DAN PERTANGGUNG JAWABAN RIZIKO USAHA, dll 
Note > Jika pun Legal System sejenis itu sudah ada atau pun sudah dimiliki Pem.R.I.  ...maka Tidak ada salahnya untuk kembali dianalysa , dikoreksi kemungkinan Kelemahandan atau kekurangannya serta dikaji dan kembali dilengkapi, diperbaharui dan atau dihapus dan diperbaharui ( Novelisasi Hukum & Undang2)

KEDUA
Masalah Lingkungan Hidup langsung tak langsung erat berhubungan dengan LEGAL SYSTEM LEGAL  SYSTEM PEMEBERIAN IZIN LICENCE yang Mantap dan Systimatis serta Intergrated tsb diatas, kendatipun Masalah Lingkungan Hidup melupakan Lingkungan Permasalahn yang sangat Luas dan banyak jenis-ragamnya ( Masalah Polusi dan Sampah rumah tngga dan industri-
Masalah Kebersihan dan Kesehatan - Masalah Air Minum - Masalah Kelestarian Alam dan Perlindungan Fauna dan Flora -Masalah  Penduduk , Migrasi penduduk dan  Tradisi serta Budaya  Penduduk dan atau ethnis setempat  - Kebutuhan Social,Pengangkutan ,Transport  dan Emergensi,dll,dll ). Keseluruh Persoalan dan Masalah tsb diatas akan membutuhkan REGULASI HUKUM TERSENDIRI YANG CUKUP LUAS..... dan dengan sendirinya sangat erat berkaitan dengan  LEGAL SYSTEM LEGAL  SYSTEM PEMEBERIAN IZIN LICENCE yang Mantap dan Systimatis serta Intergrated tsb diatas.....

mrc.

On Mon, 28 Jan 2019 at 21:40, Sunny ambon ilmesengero@gmail.com [nasional-list] <nasional-list@yahoogroups.com> wrote:
 


Lingkungan hidup dalam visi dan misi para calon presiden dan wakilnya didasarkan pada filsafah yang dianut mereka, jadi kalau tidak cocok dengan pendapat pemilih, apakah ada alternatif sesuai dengan paham demokrasi,  tidak ada alternatif terbaik, maka memilih atau tidak memilih adalah pertanyaannya.

On Mon, Jan 28, 2019 at 7:34 PM Awind j.gedearka@upcmail.nl [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com> wrote:
 



https://pilpres.tempo.co/read/1169629/jatam-kritik-visi-misi-lingkungan-hidup-2-calon-presiden/full&view=ok

Jatam Kritik Visi Misi Lingkungan Hidup 2 Calon Presiden

Reporter:

Dewi Nurita

Editor:

Juli Hantoro

Senin, 28 Januari 2019 14:49 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Jaringan Advokasi Tambang atau Jatam, Merah Johansyah mengkritik visi dan misi dua calon kandidat yang akan berlaga di pemilihan presiden atau Pilpres 2019, Jokowi - Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, dalam bidang lingkungan hidup.

Baca juga: Ekonomi Adil dan Makmur, 5 Visi Misi Prabowo - Sandiaga

Menurut Merah, visi dan misi kedua paslon hanya bicara di tataran umum yang tidak spesifik menjanjikan penyelesaian terhadap berbagai kasus pengrusakan lingkungan. "Visi mereka tidak ada berubahnya. Mereka hanya bicara pertambangan liar. Padahal, pertambangan milik corporate besar ini juga sama menghancurkan dan merusak lingkungan," ujar Merah dalam sebuah acara diskusi di bilangan Gondangdia, Jakarta Pusat pada Senin, 28 Januari 2019.

Merah menyebut, visi misi yang 'normatif' itu, salah satunya dikarenakan banyak di antara pemilik perusahaan besar, termasuk perusahaan tambang dan batu bara, merupakan milik dari timses ataupun penyandang dana yang bercokol di belakang kedua paslon.

Merah mencontohkan, PT Kutai Energi milik Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan yang sudah lama menjadi sorotan lembaganya. Dia menyebut perusahaan ini bertanggung jawab atas pencemaran dan pengrusakan lingkungan di Kalimantan Timur akibat operasi tambang perusahaan yang dekat dengan permukiman warga. Sementara Luhut merupakan bagian dari pemerintah saat ini dan berada di belakang tim pemenangan Jokowi - Ma'ruf.

"Jadi, percuma pemerintah datang ke konvensi internasional perubahan iklim, berkomitmen menurunkan emisi laju karbon, selama batu bara masih menjadi sumber utama dalam oligarki bisnis politik," ujar dia.

Baca juga: Komnas HAM: Visi Misi Pasangan Capres Belum Masukkan Isu HAM

Jatam juga menyoroti RPJMN 2014-2019 yang mematok jumlah 450 juta ton produksi batu bara. Sementara, saat ini jumlah produksi batu bara sudah lebih dari 500 juta ton. Dia mensinyalir hal tersebut terjadi karena konflik kepentingan tersebut.

"Jadi, kalau kita lihat apa ada masa depan lingkungan hidup Indonesia bersih dari energi kotor batu bara? Nampaknya masih jauh. Sebab, 229 anggota DPR semuanya berhubungan dengan bisnis besar seperti tambang dan batubara. Selain itu, pemiliknya juga sebagian besar menjadi penyandang dana yang bercokol di belakang dua kandidat," ujar Merah.







Bez virů. www.avast.com

__._,_.___

Posted by: Marco 45665 <comoprima45@gmail.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)

Have you tried the highest rated email app?
With 4.5 stars in iTunes, the Yahoo Mail app is the highest rated email app on the market. What are you waiting for? Now you can access all your inboxes (Gmail, Outlook, AOL and more) in one place. Never delete an email again with 1000GB of free cloud storage.


SPONSORED LINKS
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar